~'Two'~

1.1K 50 0
                                    

Rain yang baru saja turun dari tangga tiba-tiba mencium aroma sedap dari dapur "Wihh tumben amat mah masak banyak banget"

"Mau Rain bantu gak mah" ucapnya yang sudah berada di dapur

"Boleh. Kamu mau gak pergi ke supermarket? belanjaan mamah ada yang kurang bahan-bahan"

"Mana sini mah biar Rain beli"

"Nih bahan-bahan yang kamu harus beli udah mamah catat ya di kertas" Saras menyodorkan sebuah kertas yang berisi belanjaan apa saja yang harus Rain beli

"Iya mah, yaudah Rain berangkat dulu ya. Assalamualaikum" pamitnya

~~~

"Sean kamu benarkan setuju dengan perjodohan nya? Kamu gak bakalan ngecewain bunda sama ayah kan?" Tanya Nadin memastikan jika putranya menyetujui perjodohan

"Iya Bun. Sean setuju dengan perjodohannya, Sean janji gak bakalan ngecewain bunda sama ayah" ucap Sean mayakinkan bundanya

"Ayah sudah persiapkan semua untuk acara nikahan kamu nanti" ucap Wisnu yang baru saja datang

"Iya yah, terimakasih" ucapnya sopan

~~~

Sudah pukul setengah lima, acara memasak tadi sudah beres semua. Kini keluarga Mahardika sedang bersiap-siap untuk kedatangan tamu spesial nya hari ini

Saras berjalan menuju kamar putrinya membawa dua paper bag untuk putrinya

Tok..tok..tok..
Suara ketukan pintu kamar Rain

"Rain, buka dulu nak pintunya sebentar. Mamah mau bicara"

"Buka aja mah pintunya gak Rain kunci kok"

Saras memasuki kamar putrinya yang bernuansa Korea. Rain sengaja meminta orang tuanya untuk merenov kamarnya seperti di drama-drama Korea, sederhana tetapi terlihat mewah dan luas.

"Nanti kamu pakai baju ini ya, Ra" pinta Saras kepada putrinya "oh ya kamu di tunggu ayah diruang keluarga" lanjutnya yang hampir lupa disampaikan

"Iya mah nanti Rain ke sana. Mamah duluan aja"

Saras sudah keluar dari kamar Rain setelah mendengarkan perkataan Rain

Rain sendiri masih penasaran dengan barang yang dibawakan mamahnya tadi, ia membuka paper bag yang ternyata isinya adalah dress berwarna cream dan dihiasi mutiara-mutiara kecil yang mengelilingi pinggang nya

"Tumben-tumbenan banget mamah suruh gue ikut gabung terus pakai baju ini lagi, biasanya juga gue jarang disuruh untuk gabung sama tamunya papah" gumamnya

Dan membuka satu paper bag nya lagi yang berisi high heels tidak terlalu tinggi senada dengan dress tadi

Setelah beberapa menit untuk melihat barang yang ada di paper bag tadi, sekarang Rain keluar dari kamar nya menuju ruang keluarga untuk menemui sang papah nya

Di ruang ini sudah ada mamah dan papah nya Rain serta ada Rendy yang sedang memainkan handphone nya

"Sini Ra duduk" ucap Saras yang melihat putrinya sudah datang

Rain berjalan menuju sofa yang tadi di tepuk-tepuk oleh Saras

"Emangnya ada apa sih pah, kok kayaknya serius banget sih?" Ucap Rain memulai obrolan nya

"Jadi gini Rain, nanti malam kan teman papah mau datang. Sebenarnya papah dan teman papah berencana untuk menjodohkan kamu dengan anaknya" ucap Bram langsung ke inti topik pembicaraan

Rain terkejut setelah mendengar perkataan papahnya barusan

"Kok gituh sih pah..kenapa harus Rain? Rain kan masih pengen ngejar cita-cita Rain pah, lagian juga Rain kan masih kuliah umur Rain juga masih muda buat nikah"

Pak Dokter My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang