~'Eleven'~

832 48 2
                                    

HAPPY READING

"Ra ayo bangun kita joging." Sean menggoyang-goyangkan tuuh Rain agar segera bangun

"Ughh... Nanti pak lima menit lagi" ucapnya dengan mata yang belum terbuka

"Gak ada lima menit-menittan. Cepat bangun"

Sean menarik tangan istrinya yang tadinya sedang berposisi tidur kini menjadi posisi duduk

"Huah... Semenit lagi aja pak. Janji." Saat hendak menjatuhkan dirinya ke kasur, Sean lebih dulu menarik tangannya

"Bangun Ra. Atau kamu mau saya gotong?"

"Iya iya nih saya bangun"

"Saya tunggu di bawah lima menit"

~~~

"Pak udah dong, saya capek"

"Baru juga beberapa putaran masa kamu udah capek"

"Baru beberapa putaran gimana, kita udah keliling taman ini aja udah delapan putaran pak. Saya nyerah, kalau bapak mau lanjut silahkan. Saya mau beli air minum" ucapnya, lalu setelah itu meninggalkan Sean

Air minum yang Rain bawa tadi sudah abis tak tersisa setetes pun makannya ia beli air minum lagi

"Pak air mineral yang gak dinginnya dua ya" Ucap Rain

"Siap neng"

Sembari menunggu air nya diambil, Rain duduk di bangku warung itu sekalian istirahat sejenak

"Ini neng airnya"

"Oh ya pak. Berapa pak jadinya?"

"Tujuh Ribu aja neng"

Rain menyodorkan uang sepuluh ribuan. "Ini ya Pak. Kembalian nya buat bapak aja"

"Aduh neng hatur nuhun pisan ini teh. Perasaan saya teh, saya gak pernah liat si Eneng"

"Iya pak, saya baru pindah sekitar dua Minggu yang lalu"

"Oh pantes atuh bapak baru pertama kali ngeliat si Eneng"

"Emm kalau gituh saya pamit ke taman ya Pak. Makasih Pak" Rain tersenyum ramah kepada pemilik warung tersebut

"Iya neng silahkan. Sami-sami neng"

Liat. Sean masih berlari-lari kecil, padahal tadi Rain lumayan lama beli airnya tapi Sean masih kuat untuk berlari. Rain jadi curiga sebenarnya Sean manusia atau vampir??

Rain duduk di bangku taman, meminum air mineral yang tadi ia beli. Sekalian menunggu Sean yang masih berlari-lari

Sudah beberapa putaran, Sean akhirnya berhenti berlari-lari dan berjalan santai mendekati Rain

"Nih pak buat bapak" Rain menyodorkan air mineral yang tadi ia beli untuk Sean

Tubuh Sean basah dibanjiri oleh keringatnya, membuat Sean terlihat emm.. sedikit seksi

"Nih pak lap dulu mukanya"

"Tangan saya kotor. Tolong lapin sama kamu"

"Ehh.. iy-ya pak"

Sedikit ragu untuk mengelap keringat Sean, apalagi mengelap keringat yang berada di wajah Sean

Dengan hati-hati Rain mengelap keringat Sean

"Pak hari ini bisa gak anterin saya ke Gramedia?" Rain berucap setelah selesai mengelap keringat Sean

"Maaf Ra siang ini saya ada jadwal operasi"

Pak Dokter My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang