~'Six'~

914 42 0
                                    

HAPPY READING (。•̀ᴗ-)✧

~

~

~

~

~

"Udah dong Ra nangisnya, malu atuh diliatin sama suami kamu" ucap Saras menenangkan Rain

"Hiks.. Rain masih pengen tinggal sama mamah" rengek Rain seperti anak kecil

"Kan kamu masih bisa nginep ke sini sayang kalau kamu mau. Pintu rumah ini selalu kebuka untuk kamu dan suami kamu" ujar Bram

Rain masih memeluk erat tubuh Saras, seakan-akan tidak mau lepas darinya

"Udah yahh nangisnya" ucap Saras melepaskan pelukan Rain, setelah itu mengelap air mata Rain

Setelah Rain reda nangisnya, Sean berpamitan kepada mertuanya "mah pah, Sean sama Rain pamit dulu ya. Assalamualaikum.. " menyalimi tangan Saras dan Bram

Rain juga berpamitan kepada kedua orang tuanya, memeluk Bram dan Saras secara bergantian

"Iya waalaikumsalam. Hati-hati ya di jalan"

~~~

Sean melirik ke arah Rain "Kamu engga cape apa nangis terus??" Ucap Sean yang sedang menyetir

Pasalnya dari tadi Rain tidak berhenti menangis

Rain menggelengkan kepalanya "ya kan saya masih sedih, saya kan masih mau tinggal sama orang tua saya pak"

"Dengerin saya ya Ra, kita kan bisa ke rumah mamah kapan aja. Lagian rumah kita juga gak terlalu jauh sama rumah mamah" ujar Sean

Sean menghapus air mata Rain dengan sebelah tangan yang satu Laginya dipakai untuk menyetir mobil "Jadi udah gak usah nangis lagi, muka kamu nambah jelek"

Detak jantung Rain tiba-tiba berdetak lebih cepat setelah Sean memegang pipi Rain untuk menghapus air matanya

Rain memegang dadanya yang berdetak lebih cepat 'jantung gue kenapa ini?? Gak mungkin kan gue punya penyakit jantung' gummannya

"Kamu kenapa Ra?"

"Eh gak kenapa-napa kok pak"

Tak terasa mereka telah sampai di halaman rumah mewah bercat cre cream dengan halaman cukup besar

Mereka berdua turun dari mobil dan ada seorang satpam menghampiri mereka berdua

"Siang tuan nyonya"

"Bapak pak Aep kan?" Tanya Sean

"Iya tuan. Koper-koper nya biar saya aja tuan yang bawa" ucap Pak Aep dengan sopan

"Oh ya silahkan" ucap Sean

Pak Aep sudah membawa koper nya ke dalam

Rain menyenggol lengan Sean "Pak, apa rumahnya gak terlalu kebesaran?? Kita kan cuman tinggal berdua" Bisikannya

Rumah ini sangat besar untuk mereka berdua. Rumah ini juga memiliki halaman yang luas yang terkesan rumahnya sangat luas

 Rumah ini juga memiliki halaman yang luas yang terkesan rumahnya sangat luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pak Dokter My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang