~'Ten'~

851 37 0
                                    

Happy Reading (✿^‿^)

~

~

~

Ting nong... Ting nong...

"PAK SEAN TOLONG BUKAIN PINTUNYA DONG" Rain sedang menyiapkan minuman, makannya dirinya menyuruh Sean yang berada di ruang Keluarga untuk membukakan pintu rumahnya

Sean yang mendengar perintah Rain dari dapur segera pergi untuk membukakan pintu rumah

Ceklek

"Assalamualaikum... " ucap Saras dan Nadin berbarengan

"Waalaikumsalam... masuk mah, Bun" Sean mencium tangan Saras dan Nadin secara bergantian, setelah itu mempersilahkan mereka masuk

"Rain nya kemana Sean??" Ucap Nadin yang sedang menuju ruang keluarga

"Lagi di dapur Bun, sebentar lagi juga dia kesini. Duduk dulu Bun, Mah" Sean mempersilahkan duduk

Rain datang dari arah dapur membawa nampan berisi jus Mangga

"Astaga Rain. Gak usah repot-repot ah, kaya tamu jauh aja" ucap Saras

"Iya Ra, gak usah repot-repot atuh. Nanti juga kita bisa ambil minum sendiri kalau haus mah" ucap Nadin

"Gak papa Mah, Bun. Pasti kalian juga capek di perjalanan" ucap Rain tersenyum ramah sembari menaruh jusnya di meja. Lalu setelah itu mencium tangan Saras dan Nadin secara bergantian

Saras menyodorkan sebuah tempat makan susun yang berisi berbagai macam jenis makanan "Ini Ra tadi kami buatkan makanan untuk kalian berdua"

"Makasih Mah, Bun"

"Wahh ini kan makanan kesukaan Rain" ucap Rain antusias setelah membuka salah satu tempat makan yang berisi cumi Saus asam manis

"Iya tadi Bunda sama mamah kamu sengaja buat makanan kesukaan kamu sama Sean" ujar Nadin

"Kalau gitu Rain ke dapur dulu ya, mau nyiapin buat makan bareng"

Saat ingin berbalik, Rain di tahan oleh Nadin

"Eh bentar Ra. Kami juga ikut bantuin kamu ya? Yuk jeng" Ucap Nadin

Para wanita sekarang sedang menyiapkan untuk makan bersama. Tapi sayang Bram dan Wisnu tidak bisa ikut, karena mereka berdua sedang berada di luar kota

Saras berjalan mendekati Rain yang sedang menyajikan makanan. "Ra Mamah boleh tanya gak?"

"Boleh Mah. Mamah mau tanya apa sama Rain?"

"Apa kamu sudah memenuhi kewajiban kamu sebagai istri kepada Sean?" Tatapan serius milik Saras mengintimidasi Rain

"Maksud Mamah kewajiban apa? Rain udah memenuhi kewajiban Rain sebagai istri. Rain masak buat pak Sean, Rain juga beres-beres rumah sendiri"

"Bukan, bukan itu maksud Mamah. Maksud Mamah tuh, selama kamu menjadi istrinya Sean, apa pernah kalian melakukan hubungan suami-istri?"

Pak Dokter My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang