HAPPY READING (。•̀ᴗ-)✧
"Astaghfirullah"Rain terkejut, pemandangan pertama kali yang lihat adalah wajah Sean yang jaraknya hanya Lima centimeter saja dengan wajahnya
Sean tertidur dengan posisi yang memeluk Rain sangat erat
Sehingga Rain susah untuk bangun dari tempat tidur
Rain mencoba untuk menggeserkan lengan Sean dari pinggangnya secara perlahan
'gila berat banget tangannya' gumam Rain setelah berhasil menggeserkan lengan Sean
Setelah berhasil keluar dari pelukan Sean, Rain beranjak dari tempat tidur menuju meja di samping Sean untuk mengambil handphone
Membuka layar handphone nya
Astaga sekarang pukul setengah delapan pagi, kenapa tidak ada yang membangunkan mereka
Rain menaruh handphonenya kembali, dan segera bergegas menuju kamar mandi
Setelah melakukan ritual mandi nya, Rain membangunkan Sean yang masih tertidur pulas
"Pak... bangun"
Rain menepuk-nepuk pundak Sean agar segera bangun tapi nihil Sean masih tertidur pulas
Rain mengguncang-guncangkan bahu Sean sedikit lebih keras "Pak.. bangun pak, udah siang"
"Engh.. jam berapa sekarang?"
Akhirnya usaha Rain tidak sia-sia untuk membangunkan Sean
"Jam delapan lewat lima menit pak" ucapnya setelah melihat handphone "Cepetan mandi pak, gak enak udah ditungguin dibawah"
Sean mengangguk kepalanya, dan segera bangun menuju kamar mandi
~~~
"Wihhh yang mentang-mentang pengantin baru, bangunnya siang" sindir Radit yang melihat adik dan adik iparnya baru keluar dari kamar"Biasa lah, namanya juga pengantin baru. Kaya gak pernah aja kamu"canda Bram
Semua yang ada di ruang makan tertawa dengan kelakuan usil Radit dan Bram
"Sini Tante kita makan baleng" ucap anak kecil itu yang bernama Raka
Raka itu anak dari Priska dengan lio. Rain juga baru tau namanya itu kemarin
Setelah kejadian perjodohan itu, Rain tidak pernah bertemu Raka lagi. Dan pas di rumah Rain juga mereka tidak saling kenalan
Rain dan Sean duduk bersebelahan
"Ra kamu ambilin dong makanan buat Sean nya" ucap Saras kepada putrinya
"Dia kan bisa ngambil sendiri mah, ya kan pak?" Ujar Rain
Bukannya menjawa Sean hanya diam saja
Rain membuang nafas nya kasar, mengapa Sean diam saja bukannya dia jawab 'ya' atau menganggukkan kepalanya gituh
"Tuh kan Sean nya diem aja. Udah jadi istri nya juga, kamu harusnya peka atuh" Saras menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Rain yang terlalu cuek dengan suaminya
"Biasa jeng kalau masih pengantin baru mah suka malu-malu di depan banyak orang" timpal Nadin
Rain mengalah daripada nanti urusannya panjang
Rain mengambil nasi untuk Sean. Tapi Rain bingung, Sean mau makan pakai lauk apa??
"Hemm pak, lauknya mau pake apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Dokter My Husband
Storie d'amore"Bapak kenapa mau nerima perjodohan ini?dan kenapa jawaban bapak terserah keputusan saya?" Ucap Rain yang mulai bertanya "Karena saya gak mau mengecewakan orang tua saya. Dan kenapa jawaban saya terserah keputusan kamu? Karena saya tidak mau memaksa...