01

208 15 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
“Allah lebih tahu jenis kebahagiaan apa yang cocok dengan kita.
Dan, apa yang Allah siapkan untuk kita lebih baik dari harapan-harapan kita.”

Happy Reading🌹


Pagi ini matahari bersinar dengan cerah. Awan biru pun menghiasi langit menjadi indah. Cuaca yang baik, tetapi tidak baik dengan mood perempuan yang satu ini.

Kayla masih murung, pikirannya tidak ada arah. Ia masih mengingat kejadian semalam yang membuatnya merasa bodoh dan tidak tahu harus bagaimana.

Setelah selesai memakai seragam ia langsung mengambil tas dan keluar dari kamar. Ia menuju ruang makan tapi tidak ada orang disana. Ia ke dapur melihat Bi Inah sedang mencuci piring.

"Bi, Ayah sama Bunda mana? Tumben meja makan sepi." Tanya Kayla.

"Bapak sudah berangkat dari habis subuh non, kalo ibu ada dikamar." Jawab Bi Inah.

Kayla membulatkan mulutnya.
"Ya udah Bi nanti bilang ke Bunda kalo aku udah berangkat sekolah ya."

"Non nggak sarapan dulu?" Tanya Bi inah.

"Nggak usah deh Bi, nanti aku sarapan di sekolah aja." Jawab Kayla dan berlalu pergi.

Ia menaiki mobil sport nya dan langsung menuju sekolah.

Setelah sampai di parkiran ia disambut dengan dua bestie nya, Luna dan Risa.

"Widih queen kita udah mulai rajin ya dateng ke sekolah pagi-pagi." Ujar Risa sambil terkekeh.

"Diem lo, berisik!" Kesal Kayla.

"Hahaha lagi pms ya bu? Galak amat."
Celetuk Luna.

Mereka bertiga langsung menuju kantin. Selama mereka berjalan siswa-siswi SMA Nusa Bangsa melihat Kayla bingung. Karena biasanya ia pagi-pagi sudah membuat keributan atau kejahilan. Tapi tidak dengan hari ini, ia terlihat lebih kalem dan wajah nya sangat jutek sekali.

Setiap mereka melihat Kayla akan dipelototi dengan sorotan mata yang tajam. Padahal Kayla terkenal dengan sosok yang ceria. Ya walupun bar-bar, nakal, tukang ribut, jahil, pecicilan dan suka bikin onar. Ada saja tingkah konyol yang ia buat jika di sekolah. Rasanya sekolah akan seperti kuburan jika tidak ada kehadirannya. Kayla satu-satunya murid perempuan yang ditakuti oleh seluruh siswa-siswi SMA Nusa Bangsa kecuali Rani dengan gengnya. Bukan takut dalam hal Kayla seperti hantu, tapi semua siswa tidak ada yang berani berurusan dengannya.

Bahkan tidak semua guru bisa menghukum Kayla seenaknya jika dia membuat onar. Karna mereka semua tahu kalau Kayla anak salah satu pengusaha terkenal di Jakarta dan merupakan donatur di sekolah ini. Bisa-bisa sekolah ini dibeli oleh ayahnya Kayla. Sudah banyak surat peringatan yang diberikan untuk Kayla. Tapi itu semua tidak membuat Kayla jera malah ia hanya menganggap itu sampah. Ia tidak pernah takut sekalipun sekolah mengeluarkannya.

Ya, begitulah Kayla. Walaupun dengan kelakuannya yang na'udzubillah tapi banyak laki-laki yang jatuh cinta kepada Kayla. Hampir setiap hari ada saja yang menaruh coklat, bunga, atau surat tanda cinta di mejanya. Bahkan ada yang terang-terangan menembak Kayla namun selalu ia tolak, karena ia mempunyai masa lalu buruk tentang cinta.

Setelah sampai di kantin dan duduk di tempat seperti biasanya, Kayla langsung menyuruh Risa memesan nasi goreng dan es teh manis untuknya.

"Lo kenapa sih Kay, dari tadi diem mulu?" Tanya Luna bingung.

"Gue mau dijodohin." Jawab Kayla lesu.

"WHATT!?" Teriak Luna saking terkejutnya. Siswa-siswi yang sedang berada di kantin pun menoleh ke arah mereka.

Hijrah yang DinantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang