07

166 15 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
“Kita tidak pernah tahu takdir kehidupan akan membawa kita kemana dan menjadi apa.
Yang harus kita tahu adalah bagaimana agar kelak kita tidak pernah terlepas dari bersabar dan cara untuk terus bersyukur.

Bersabar pada setiap apa yang diperjuangkan. Dan, bersyukur pada setiap apa yang dimiliki.”

Happy Reading🌹

Malam ini Kayla sedang duduk di balkon kamarnya menunggu Fahdan pulang dari Masjid yang masih sholat isya berjamaah.

Karena merasa bosan Kayla pun turun menuju ruang keluarga, ia menyalakan televisi dan menonton salah satu sinetron.

"Assalamu'alaikum." Ucap Fahdan membuka pintu.

"Wa'alaikumussalam, eh Gus gue mau satu permintaan." Ujar Kayla langsung di depan Fahdan.

"Astaghfirullah kaget."

Kayla hanya terkekeh, "Ya ya Gus? gue lagi bm nih."

"Hm, kamu mau apa?" Tanya Fahdan langsung duduk di sofa.

"Pecel ayam."

Fahdan tersenyum, "Iya."

"Yeyy!"

"Eh tapi kamu udah sholat belum?"

"Belum." Kayla menggeleng.

"Dari tadi ngapain aja?"

"Nungguin lo Gus."

"Ya Allah, sana sholat dulu."

"Ntar aja ya pulangnya?"

"Gak, sekarang Kayla. Kalau pulangnya nanti kamu ketiduran."

"Nggak bakal Gus janji."

"Sekarang ya Kayla Amanda Winata. Kalau kamu gak sholat kita gak jadi makan pecel ayam, udah deh cancel aja."

Kayla mendengus, "Ih main nya ancaman, yaudah gue sholat dulu."

"Yang khusyuk sholat nya jangan buru-buru."

"Iya Gus, bawel." Kayla langsung menuju kamarnya.

Fahdan terkekeh dan bergegas menuju kamarnya juga. Setelah beberapa menit Kayla keluar dari kamarnya memakai celana jeans hitam dan sweater biru tua.
Secara bersamaan Fahdan pun keluar dari kamarnya memakai celana jeans hitam juga dan hoodie abu-abu tua.

"Udah?"

Lagi-lagi Kayla terpesona dengan penampilan Fahdan, "Style lo kek anak muda Gus."

"Saya emang masih muda kali." Ujar Fahdan.

"Iya sih, udah ah gue udah lapar nih." Kayla langsung berjalan mendahului Fahdan.

Mereka langsung menaiki mobil dan menyusuri jalanan Jakarta yang masih ramai dengan kendaraan roda dua dan roda empat.

"Mau makan dimana?" Tanya Fahdan.

"Emm pecel ayam yang deket perempatan depan itu aja."

"Kamu udah pernah nyoba?"

Kayla mengangguk antusias, "Belum sih, tapi coba aja dulu."

Tak butuh waktu lama kini Fahdan tengah memarkirkan mobilnya, sedangkan Kayla sudah turun duluan.

Kayla memilih meja paling pojok karena pengunjung terlihat ramai dan sudah memenuhi beberapa meja.

Fahdan langsung menghampiri Kayla, "Udah pesan?"

Hijrah yang DinantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang