Haikal dan Himalaya

33 15 0
                                    

6 Juni 2020.

Hari ini hari ulang tahun Haikal Raksal Aliandra. Tentunya hari ini hari yang sangat spesial bukan? Bukan hanya spesial untuk Haikal, tapi spesial juga untuk Himalaya.

Mereka berdua, ya Himalaya dan Haikal sudah berjanji akan bertemu jam 10 nanti untuk merayakan ultah Haikal.

Jika kalian berfikir mereka akan merayakannya di Mall, Restoran, atau tempat apapun yang mewah, maka kalian salah.
Mereka akan merayakannya di bawah pohon keres dekat sungai.
Untuk alasannya? Ikuti saja alurnya, pasti kalian akan tau.

Himalaya sudah bersiap, dia mengenakan baju oversize warna lilac dengan celana warna cream.

Dia melihat sepatu converse yang sudah ia siapkan untuk sahabatnya itu dengan tatapan cerah ceria, dia berharap kadonya ini bisa bermanfaat dan membuat Haikal senang.

Himalaya memberikan itu kepada Haikal karena memang Haikal menginginkannya.

"Him. Gue pengen banget sepatu converse. Tau kan? Nah itu. Tapi harganya beuhhh luarang, kan gue gak mampu. Tabungan gue belum cukup"

Semenjak Haikal mengatakan itu. Himalaya mulai menabung untuk membelikan Haikal sepatu itu dan bertekad memberikannya saat ulang tahun Haikal. Ya. Hari ini.

Himalaya sudah siap-siap untuk berangkat.

.

"Eh kita berdua doang?"

"Sofia gabisa ikut katanya. Dia ada acara sama keluarganya"

"Keluarga apa sama Kevano?" -Batin Hima

Astagfirullah Hima. Apa yang kamu pikirkan? Tidak tidak. Kamu tidak boleh ber prasangka buruk seperti itu.

"Oala gitu. Yaudah deh" Jawab Hima.

Haikal hanya mengangguk mengiyakan, padahal dalam batinnya berkata "Emang gue sengaja biar kita bisa berduaan Him"

Himalaya memutar badannya sebentar, mengambil sebuah kotak berisi sepatu yang ia letakkan di balik badannya.

"Kal"

"Hm?"

"Hima gatau ya Haikal bakal suka ini atau ga yang jelas Hima tau kalau Haikal pingin hadiah ini" Ucap Hima seraya menyerahkan kotak kado itu pada Haikal.

Haikal nampak penasaran, dia memutar-mutar kotak itu.

"Ini apa Him?" Tanyanya.

"Buka aja"

Haikal mengangguk. Dengan sigap dia membuka kotak itu.
Dan saat dia melihat isinya, matanya langsung berbinar. Senang sekali kelihatannya.

Haikal menatap Hima. Lekat sekali.

"I-ini beneran?" Tanya Haikal. Kelihatan masih tidak percaya.

Himalaya mengangguk, "Iya beneran"

Tanpa pikir panjang. Haikal meletakkan kotak itu dan kemudian langsung membawa Himalaya dalam dekapannya.

"Makasih banget Him. Lo emang sahabat terbaik, ini harganya mahal banget Him. Gue beneran ga mampu buat beli padahal gue pingin banget punya. Awalnya gue udah nyerah yaudah lah kalau gabisa eh ternyata lo ngasih ginian. Seneng banget gue"

Himalaya membalas pelukannya dan kemudian mengusap punggung sahabatnya ini.

"Sama-sama kal. Kalau Haikal seneng Hima juga seneng. Haikal suka kan sama Hadiahnya"

Masih dalam dekapan, Haikal lantas mengangguk mantap.

"Suka bangetttt"

Himalaya melepas pelukan itu dan kemudian memegang pundak Haikal, menatap manik obsidiannya lekat.

"Selamat ulang tahun yang ke 18 Haikal Raksal Aliandra"

Katakan saja Haikal cengeng, tapi memang itu faktanya. Haikal menangis.
Tangisan bahagia lebih tepatnya.
Himalaya. Himalaya Xy Racci. Gadis ini selalu menjadi yang pertama mengucapkan Selamat Ulang Tahun padanya. Selalu.

"Makasih Hima"

"Iya. Sama-sama"

Tak lama setelah itu Haikal berbicara, raut wajahnya yang tadi agak mellow menjadi ceria. Seperti biasanya.

"Him. Kita udah sahabatan bertaun-taun kan ya? Kurang lebih 5 tahun ya kan? Bahkan sebelum kenal Sofia kita udah kenalan dulu kan?"

"Iya kal"

"Lo inget gak pertama kali kita ketemu gimana keadaannya? Waktu itu 5 tahun yang lalu saat pemakaman Adek, Bapak, sama Ibuk Gue. Semua orang udah pergi dan gue sendirian disana, nangis. Kaya orang gapunya semangat hidup. Terus tiba-tiba lo nyamperin gue "Eh kamu ngapain sendirian disini? Oh ini makam keluarga kamu ya? Kamu tinggal sendirian sekarang?" Itu kata lo waktu itu. Terus tiba-tiba lo peluk gue sambil bilang "Udah jangan sendirian lagi. Ayo tinggal sama aku. Papa aku kaya loh. Bunda sama Abang aku juga baik"

"Haha iya Himalaya masih inget semuanya"

"Dari situ banyak banget kejadian buruk yang terjadi mulai dari ayah lo selingkuh, bunda lo depresi sampai meninggal dan lain-lain. Tapi akhirnya kita bisa bangkit. Kita bisa kuat sama-sama"

"Iya kal" Itu jawaban Hima.

Haikal dan Himalaya. Dua orang remaja yang terluka dan mencoba untuk bangkit dan mengobati lukanya sendiri.
Dua orang yang terlihat ceria padahal hatinya begitu dalam menahan lara.
Tapi tak apa, tuhan sudah menyiapkan yang terbaik untuk umatnya.

"Btw Him, mau gue traktir apa?" Tanya Haikal.

"Mmm apa ya kal?" Himalaya tampak berfikir.

"Aku pengen tteoboki sih yang di indomaret itu loh yang bungkusnya merah. Aku juga ada ide gimana kalau kita beli itu terus dimasak dirumah terus makannya sambil nonton film? Sebelum Bang Tomi balik ke kalimantan kemarin Bang Tomi beliin aku kaset. Setuju?"

Haikal mengangguk yakin, "Setuju banget"

"Eh tapi bentar Him"

"Kenapa?"

Haikal menggeleng, bocah ini pasti lupa.

"Tulis dulu di batang pohon keresnya Him"

"Oh iya lupa"

Himalaya segera berjalan menuju pohon itu dan mengukir sebuah tulisan disana.

12.43
6 Juni 2020.

Selamat Ulang Tahun Haikal Raksal Aliandra
Makasih juga traktiran Tteoboki nya, dan semoga suka sama sepatu Conversenya hihi

Himalaya :)

Begitulah yang Hima tuliskan di pohon itu.

Aneh memang, tapi ini tradisi mereka berdua, setiap ada diantara mereka yang ulangtahun hal yang sama akan dilakukan.
Walaupun tulisan di batang itu tidak bertahan lama setidaknya ada satu hal yang bisa mereka kenang Bersama. Selamanya.

TBC
.
.
.
Vote?

Part² selanjutnya banyak plot twist ahaha

Loss And Regret(√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang