Aku , kamu , dan Bakso aci

17 3 0
                                    

Jalanan di daerah Malioboro , sore ini terpantau sangat ramai , dan membahagiakan untuk Himalaya.

Pasalnya apa?

Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja Kevano mengirim pesan padanya.

Kak Kevano
Drmh? 15 mnt lg gue otw.

Jadinya, disinilah dia sekarang. Di jalan, duduk di atas motor Kevano. Bersama Kevano tentunya.

"Kita mau kemana Kak?"

Kevano melirik ke spion dan menatap wajah Himalaya yang nampak sedikit terganggu karena rambut panjangnya terbang-terbang tertiup angin.

"Lo mau nya kemana?"

"Kemana ya? Bingung"

Kevano hanya diam. Tak menanggapi.

"Kita beli bakso aci aja gimana Kak?"

Kevano mengangguk, "Ayo, di sebelah mana?"

"Deket warung gudeg kak, di seberang nya"

.

2 mangkok bakso aci ditambah dengan cuanki lidah serta 2 gelas es kelapa muda sudah tersedia di atas meja.

"Kakak pernah kesini sebelumnya?"

Kevano menggeleng.

"Aku sering kesini"

"Sama siapa?"

"Sendiri"

"Kenapa sendiri?"

"Gak papa, lebih enak sendiri. Nyaman"

"Iya"

Lalu hening.
Yang terdengar hanyalah suara dentingan sendok garpu yang beradu dengan mangkok.

.

"Ah kenyang. Enak kan kak?"

Kevano hanya mengangguk.

"Em kak, kenapa kakak tiba-tiba ajak aku keluar?"

"Pengen aja"

"Kakak tau? Aku seneng banget tau kak pas kakak ngajakin aku keluar"

Kevano menatap Himalaya lekat, lalu sepersekian detik kemudian dia tersenyum.

"Bagus deh kalau lo seneng"

"Iya. Eh kak, kemarin Haikal sama Sofia cerita sesuatu ke aku"

"Apa?"

"Katanya, ada seorang laki-laki itu punya kayak sebuah trauma gitu. Trauma akan cinta karena banyak hal yang membuatnya kehilangan. Terus si anak ini bingung gimana ngilangin traumanya, karena dia kayaknya berada di fase jatuh cinta"

"Terus?"

"Aku kasian tau sama dia. Pasti dia susah berada di fase itu"

"Iya susah, karena itu gue"

"Hah? Maksudnya kak?'

"Bukan apa-apa. Kalau gue gitu? Reaksi lo gimana?"

"Ajak dia berobat dan mungkin aku bakal buat dia hilangin traumanya dan buat dia berfikir bahwa ga selamanya cinta itu menyakitkan"

Kevano hanya mengangguk. Tanpa menjawab.

"Udah kak"

"Mau pulang? atau jalan-jalan lagi?"

"Pulang aja kak, tapi aku mau bungkus bakso aci dulu"

"Gausah"

"Loh kenapa?"

"Biar gue yang bungkusin, lo duduk aja"

"Kakak yang bayar juga?"

"Iya"

TBC
.
.
.
Vote?

Loss And Regret(√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang