Loss And Regret(√)

Kecewa

⛔WARNING⛔
*Mengandung kata kasar

.

Disinilah Kevano dan Winata berada. Di mcd.

Awalnya mereka niatnya hanya mencari barang pesanan Tante Winarti - Ibu Winata di mall. Tapi karena lapar mereka akhirnya mampir ke mcd, makan.

"Kalo gue suka Himalaya gimana menurut lo?" Tanya Kevano ditengah-tengah kegiatan makan mereka.

"Gimana apanya dah?"

"Ya Gimana, kalau gue suka Himalaya"

"Lah? Anjir? Kok lo nanya gitu? Mulai suka sama dia?"

"Gak tau"

Kembali bungkam Lagi.

"Kayanya" Ucap Kevano, tiba-tiba.

"Kayanya lo suka gitu?"

Kevano mengangguk sambil tersenyum canggung.

Winata menegakkan posisi duduknya kemudian dipegangnya kedua bahu Kevano.

"Bagus dong kalau gitu. Emang kenapa lagi dah?"

"Lo lupa? Gue punya trauma anjir"

Winata terdiam sejenak.
Terlihat seperti, mengingat sesuatu?

Dan

"Oh iya gue inget"

"Hm, makanya. Lo tau kan apa yang gue khawatirin?"

"Iya gue tau. Sekarang gini deh. Kalau lo emang sayang sama dia, tulus dan serius. Saran gue lo ke psikolog. Mental lo sembuhin biar hal yang lo takutin gak terjadi"

"Iya, gue ada niatan gitu sih"

"Bagus, langkah awal bro"

Kevano dan Winata terlalu asik mengobrol, sampai dia tidak sadar bahwa ada satu orang lagi yang mereka ajak kesini.

Dan orang itu ada disini, sedari tadi. Mendengar pembicaraan mereka dari awal hingga akhir.

Hendra
Sorry. Gue gak bisa kesana.

.

Di dalamnya mobilnya yang kini berhenti di depan sebuah minimarket, Hendra tidak berhenti mengumpat.

Kesal? Kecewa? Sedih? Ya tentu saja.

Ini bukan perkara dia tidak di perdulikan, bukan juga karena dia di lupakan.

Ini perkara, sebuah rahasia.

Bagaimana bisa Hendra tidak tau sahabatnya yang merupakan sepupunya itu memiliki trauma?

Trauma tentang apa? dan sejak kapan?

Kenapa tidak ada yang memberi tau Hendra perkara ini?

Sungguh. Hendra sangat kecewa. Pada dirinya, pada mereka, dan pada siapa saja yang tidak memberitahu nya.

"Bangsat" Umpat Hendra, entah ke berapa kalinya.

TBC
.
.
.
Vote?