part 1

425 208 97
                                    

Ini karya pertama gw :(
Semoga kalian suka bacanya
Hehe:v



"Rj" panggil seorang pria remaja, yang kini berjalan dari arah belakang seorang gadis yang kini tengah duduk di kursi taman Mansion kediamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rj" panggil seorang pria remaja, yang kini berjalan dari arah belakang seorang gadis yang kini tengah duduk di kursi taman Mansion kediamannya.

"..." Tak ada jawaban apapun dari gadis yang ada di sampingnya, gadis yang sekarang tengah menatap lurus ke depan tatapan mata nya kosong sorotan mata yang dulunya selalu menampilkan binar kebahagiaan, keceriaan, kini telah berubah menjadi tatapan sendu, sorotan yang terlihat sangat menyakitkan, semuanya berubah setelah kejadian 2 tahun lalu.

Pria remaja itu melihat tatapan gadis di sampingnya, jika boleh jujur dia sangat membenci sorotan matanya yang sekarang dia tidak suka melihatnya.

karna melihat tak ada respon dari lawan bicaranya pria itu hanya bisa menghela nafas pasrah.

"Rj, plis Stop jangan gini, Rj harus bisa mengikhlaskan kepergian semuanya, semua mahkluk di bumi yang di ciptakan oleh Allah akan kembali kepada nya, Rj tau itu, Rj Abang mohon jangan gini, Abang ga sanggup ngeliat nya, lihat Rj yang sekarang, badan Rj kurus, tatapan mata Rj sayu, Rj sekarang jarang makan, bahkan Rj sering begadang, Rj egois, Rj ga mikirin perasaan orang-orang yang ada di sekitar Rj, mereka semua peduli sama Rj begitu pula Abang, Abang gamau Rj kaya gini" ujar Cavin panjang lebar.

Cavin pria yang sekarang menyandang status sebagai kakak angkat Rj, sudah 3 tahun ini Cavin yang selalu menemani Rj, usia mereka hanya terpaut 3 tahun.

Cavin sangat menyayangi Rj seperti Adik kandungnya sendiri. Rj adalah gadis yang sangat baik, Rj bertemu dengan Cavin, saat Cavin sedang mengais rezeki sebagai tukang sol sepatu.

Rj mendengar semua yang di katakan oleh cavin karna pendengaran nya tidak rusak.

Tanpa izin darinya, setetes air mata jatuh dari mata sebelah kirinya, gadis itu langsung menyekanya dan menoleh ke arah kanan, dia tidak mau pria yang ada di sampingnya tau bahwa dia sedang menangis.

"Maaf" setelah kata itu keluar dari bibirnya, gadis itu pun berlalu, meninggalkan pria remaja itu sendiri di sana, pria itu terus menatap kepergian gadis itu melihat punggung kokoh seorang gadis kecil yang sekarang sudah tumbuh dewasa.

Tatapan pria itu berubah menjadi sendu tanpa di ketahui oleh siapapun mungkin, cavin menjatuhkan air matanya, kala teringat akan kebaikan gadis itu, cavin menangis, katakan jika dia memang Pria yang cengeng, tapi kali ini situasi nya berbeda.

Cavin masih belum berpaling dari tatapanya, dia terus menatap kepergian gadis itu, melihat punggung kecil yang perlahan mulai menghilang dari balik pintu Mansion megah milik Rj.

Dugaan Cavin salah, dia belum menyadari bahwa masih ada seseorang yang senantiasa selalu memperhatikan nya di balik pintu Mansion itu, dia menutup mulutnya kala melihat Cavin menjatuhkan air matanya, setelah itu dia pun pergi dari sana.

𝑱𝑰𝑾𝑨 𝒀𝑨𝑵𝑮 𝑴𝑨𝑻𝑰 (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang