Hidup? Semuanya penuh dengan perjuangan dan pengorbanan, tergantung bagaimana cara kita mensyukurinya, semakin kita bisa bersyukur atas segala pemberian Tuhan hidup akan terasa lebih indah dari yang kalian takutkan.
•
•
•Vote dulu
•
•
•Rj pergi dari kantornya menuju ke salah satu rumah sakit yang sudah di sharelock kepadanya.
Saat sampai di sana Rj melihat sosok pria yang seperti nya ia kenal sedang berdiri di depan pintu ICU.
"Gimana" Rj bertanya kepada Arvin yang sedang berdiri di depan pintu ruang ICU.
"Cuma cedera sedikit di bagian tengkorak kepala, dan gak terlalu parah"jelasnya.
Rj menatap kearah pintu ruang ICU hingga sesosok pria paruh baya dengan setelan jas putih dan teleskop yang menggantung di lehernya keluar dari pintu ruangan itu.
"Keluarga pasien?"
"Saya" Rj maju selangkah menghampiri dokter dengan nametag Gabriel natanio tersebut.
"Pasien sudah boleh di jenguk namun usahakan untuk tidak terlalu ramai, biarkan pasien istirahat terlebih dahulu" setelah mengatakan itu beliau pergi meninggalkan mereka berdua.
Rj masuk kedalam ruangan itu, pandangan pertama yang ia lihat adalah seorang pria tengah berbaring di atas brankar rumah sakit.
"Loh Bu ketu disini" Depa berusaha bangkit dari posisinya untuk duduk.
Namun Depa mengurungkan niatnya kala melihat Rj yang langsung memberikan tatapan mematikan nya.
"Gimana?"
"Gimana apa nya bu ketu" Depa menaikan kedua alisnya bingung dengan pertanyaan Rj.
"Kondisi lo gimana?" Arvin yang sedari tadi diam menyahuti pertanyaan Depa.
"Ini baek baek aja noh buktinya masih napas" Depa memeragakan hidung nya kembang kempis membuktikan dirinya masih hidup.
"Hm"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑱𝑰𝑾𝑨 𝒀𝑨𝑵𝑮 𝑴𝑨𝑻𝑰 (Hiatus)
Novela JuvenilTidak ada yang menarik jika pondasi sebuah rumah telah di rusak! Anggep aja gini yah, bagi dunia mungkin yang meninggal cuma manusia. Tapi bagi seorang manusia, yang meninggal adalah dunianya. Bagi seorang anak kehilangan orang tua adalah dampak aka...