Part 6

195 183 41
                                    

Bintang kalian aja udh cukup buat gw yg notabenya author pemula hhe
Seneng ga seneng ga? Senenglah masa engga

Bintang kalian aja udh cukup buat gw yg notabenya author pemula hhe Seneng ga seneng ga? Senenglah masa engga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tingg

Sesosok pria yang kini tengah duduk di tepi kasur dengan gitar di tangannya perlahan memalingkan wajahnya ke arah sumber suara.

melihat melalui lock screen hp nya, ada pesan masuk dari roomchat WhatsApp miliknya.

Pria itu memeriksa nya dan membuat dahinya berkerut.

GOTD☠️
Sherelock
Cafe Piranha

Gw tnggu.

Hm.
Gw gnti bju dlu

Dia membaca pesan yang diberikan oleh orang tersebut dan membalasnya.

Setelah membalasnya pria itu meletakkan gitar miliknya dan mengganti baju nya dengan mengenakan kaos oblong berwarna hitam dengan memadukan celana jeans hitam dan tak lupa mengenakan sepatu kets putih miliknya.

Setelah dirasa semuanya selesai dia meraih kunci motor sport nya dan berlalu pergi dari kamarnya.

Saat berjalan menuruni tangga pria itu berpapasan dengan seseorang.

"Buset mo kemana lu batu" Pria itu menatapnya sambil tersenyum jail, memperhatikan dirinya dari atas hingga bawah.

"Cafe" jawab Arvin cuek.

"Widihh, ada yang mau ngedate nih ceritanya hahaha" Arvan tertawa mengejek sambil menaik turunkan alisnya, berusaha menggoda Arvin adik kembarnya.

"Sama siapa"tanya Arvan sekali lagi.

"Ga tau" Arvan tertawa renyah mendengar jawaban singkat dari adiknya.

Arvin tidak memperdulikan ejekan yang di lontarkan oleh Arvan kepadanya.

Dia berlalu dari sana meninggalkan Arvan sendiri.

"Wah si kutub kurang ajar kok gw di tinggalin, ga gw restuin lu ya" Arvan berteriak keras dengan tangan yang sudah berkacak pinggang,suara Arvan menggema di seluruh ruangan.

"Abanggggg! siapa yang suruh kamu jadi Tarzan hahhh" seorang Wanita paruh bayah tengah menatapnya garang sambil berkacak pinggang.

Tak lupa tangan kanan yang tengah memegang pisau daging yang mengkilap.

"Eh bunda anu,"Arvan cengengesan di tempatnya sambil menggaruk kepala.

"Anu apa anu sanah masuk kamar, kalo mau jadi Tarzan sana ke hutan kamu"setelah mengucapkan kalimat tersebut wanita itu pergi melanjutkan kegiatan nya yang sempat tertunda.

𝑱𝑰𝑾𝑨 𝒀𝑨𝑵𝑮 𝑴𝑨𝑻𝑰 (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang