Kepingan 1

7.3K 213 4
                                    

Happy reading guys.

"Mama, papa ngga sayang ya sama Reyna."

Ucapan Reyna tersebut mampu menyayat relung hati Andin. Bagaimana bisa anak yang baru berusia 5 tahun bisa tumbuh dengan baik tanpa kasih sayang dari orang tuanya.

"Hei sayang... Reyna ko ngomong kaya gitu sih nak. "

Ucap Andin sembari menenangkan Reyna yang mulai terisak.

"Papa engga pernah ada waktu buat Reyna mah. Papa selalu sibuk. Selama ini Reyna cuma sama Oma, tapi Oma juga sekarang pergi, papa engga ngebolehin aku ketemu Oma lagi. Tapi untungnya ada Mama, jadi aku engga sendirian lagi."

Reyna semakin menangis. Andin tak tega melihat Reyna.

"Ma, jangan tinggalin aku ya Ma.
Ucap Reyna sambil terisak.

"Iya sayang, mama janji engga akan ninggalin Reyna. Udah ya Reyna jangan nangis, mendingan kita main yuk di halaman atau Reyna mau jalan-jalan sama mama? "

"Ajak papa juga dong ma, biar kita pergi bertiga.

" Ya udah nanti mama coba bicara sama papa ya. Reyna juga jangan sedih lagi. "

"Makasih mama. "

*****

"Diminum kopinya mas. "

Ucap Andin sembari meletakkan secangkir kopi di meja. Aldebaran yang sedang membaca koran hanya melirik sekilas ke arah Andin.

Hari ini merupakan hari Minggu, waktunya Aldebaran libur dari segala rutinitas pekerjaannya.

"Em.... Mas, hari ini kan kamu libur, mau ngga kita jalan-jalan kemana gitu, ke mall juga ngga papa. Lagian aku kasihan mas sama Reyna, dia kelihatan jenuh banget di rumah."

Andin mencoba berbicara kepada Aldebaran. Andin berucap seperti itu mengingat Reyna yang merupakan anak sambungnya terlihat sedih akhir-akhir ini dikarenakan papanya yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.

"Saya sibuk. "

Dua kata yang diucapkan Aldebaran mampu membuat Andin terdiam. Dirinya tak habis pikir dengan sifat dan sikap suaminya tersebut.

"Mas, apa kamu ngga kasihan sama Reyna. Aku ngga masalah kalau kamu bersikap kaya gini ke aku, tapi ini Reyna Mas, anak kandung kamu sendiri. Cobalah luangkan waktu kamu buat Reyna, dia juga butuh perhatian dan kasih sayang dari kamu Mas."

Setelah mengatakan itu Andin beranjak pergi meninggalkan Aldebaran yang diam membisu mendengar perkataan Andin.

****

CUAP - CUAP AUTHOR...

Pendek ya guys? Hehehe sorry ya, lagi ngumpulin ide nih. By the way, terima kasih sudah berkenan untuk membaca. Jangan lupa tekan bintangnya ya, komen, kritik juga aku Terima dengan terbuka.
Mudah-mudahan lancar ya updatenya.

Regards,

Gamadesu

I'm With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang