Kepingan 4

3.9K 238 22
                                    

Happy Reading

Andin gelisah. Matanya terus melirik jam tangannya, sesekali melihat ke sekitar untuk memastikan bahwa Al sudah sampai di Happy Kids School. Tapi nihil, sudah 45 menit Al belum juga tiba. Reyna yang duduk disebelahnya tampak murung. Andin yang tak tega melihat Reyna pun hendak menelpon Al. Baru saja Andin men-dial nomor Al. Mobil BMW 8 Series yang merupakan mobil Al terlihat memasuki area Happy Kids School.

Andin menghela napas. Rupanya kali ini Al benar-benar menepati janjinya.

Al menghampiri Andin dan Reyna yang sedari tadi duduk di area taman Happy Kids School menanti kedatangannya. Reyna yang menyadari kedatangan Al, langsung berlari menghampiri Al. Namun naas, kakinya tersandung. Reyna jatuh, kakinya memar, sepertinya terkilir.

"Mama... hiks hiks hiks." teriak Reyna sambil terisak.

Andin pun menghampiri Reyna yang terjatuh. Namun langkahnya terhenti melihat Al yang lebih dulu menghampiri Reyna.

Andin tertegun. Dirinya tak pernah melihat Al sekhawatir ini kepada Reyna.

"Reyna, ada yang sakit nak? " ucap Al sembari membantu Reyna berdiri.

"Lutut Reyna sakit papa. Hiks, hiks, hiks. " isak Reyna yang semakin keras.

Al menyamakan tinggi badannya dengan Reyna.

"Sini papa gendong nak, nanti papa obatin ya luka Reyna, udah Reyna jangan nangis lagi ya sayang. "

Andin yang melihat interaksi antara Al dan Reyna pun tersenyum dan lantas menghampiri keduanya.

"Udah ya sayang, nanti mama sama papa obatin luka Reyna."

"Sakit mama. "

"Kita langsung pulang aja ya Mas, kasihan anakku pasti lapar dan capek juga nungguin kamu yang engga datang-datang." ucap Andin.

"Reyna juga anakku, Andin. " jawab Al.

"Jadi udah mau ngakuin kalau Reyna itu anak kamu?" balas Andin

"Sejak kapan saya bilang kalau saya tidak mengakui Reyna sebagai anak saya?" jawab Al

"Kamu emang engga pernah bilang langsung Mas, tapi sikap kamu ke Reyna selama ini itu kurang mencerminkan kalau Reyna itu anak kamu Mas. " ucap Andin seraya mengambil Reyna dari gendongan Al dan kemudian berlalu meninggalkan Al menuju mobil.

Al lantas menyusul Andin dan Reyna yang tadi lebih dulu meninggalkannya.

Hening menyelimuti suasana di dalam mobil Al. Reyna yang sedari tadi menangis kini tertidur pulas dipangkuan Andin.

"Ndin." Panggil Al memecah keheningan.

"Iya Mas."

"Kita mampir ke apotek dulu ya beli obat buat ngobatin luka Reyna. Terus nanti mampir dulu makan siang." ucap Al sembari menepikan mobilnya di depan apotek.

"Kamu tunggu di sini dulu."

Andin yang hendak bersuara mengurungkan niatnya karena Al sudah keluar mobil.

Tak berselang lama Al kembali dengan membawa sekantong kresek yang berisi obat untuk mengobati kaki Reyna.

"Mau makan di mana Ndin?" ucap Al.

"Terserah kamu aja Mas."

"Oh, ya udah."

****

Mobil Al berhenti di depan rumahnya. Selepas makan siang Al memutuskan untuk langsung pulang ke rumah untuk mengantarkan Andin dan Reyna.

"Saya langsung balik ke kantor ya." ucap Al

I'm With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang