Kepingan 6

4K 270 27
                                    

Happy Reading

Pagi hari saat bangun tidur Al merasa tidak enak badan, mungkin karena kehujanan semalam membuat tubuhnya demam, meskipun jahe hangat yang Andin buatkan untuk dirinya mampu mengurangi rasa dingin yang semalam Al rasakan.

Tok tok tok

"Mas Al, kamu udah bangun Mas." ucap Andin dari luar kamar Al

"Masuk." balas Al agak mengeraskan suaranya

Andin bimbang antara masuk atau tidak, jika semalam dia berani masuk ke kamar Al itu karena keadaan yang memaksanya. Tapi bukankah kali ini atas permintaan yang punya kamar?

"Ah masa bodohlah, Mas Al juga kan yang nyuruh." batin Andin

Cek lek

Pintu kamar Al terbuka, Andin berjalan ke sisi tempat tidur Al.

"Kamu gimana Mas, udah enakan? Semalam diminum kan jahe hangat yang aku buatin buat kamu?" ucap Andin sembari mendudukan tubuhnua disisi tempat tidur.

Al mengangguk.

"Kamu kelihatan pucat loh Mas, kamu sakit ya?"

"Enggak, saya sehat."

"Tapi kamu pucat banget Mas." ucap Andin sambil menempelkan punggung tangannya ke kening Al.

"Tuh kan kamu demam Mas."

"Saya engga apa-apa Andin, lagian kamu ngapain ke kamar saya bukannya ngurusin Reyna sekolah."

"Iya kan aku mau ngecek kondisi kamu Mas, nah bener kan kamu demam, udah ya kamu istirahat nggak usah kerja."

"Nggak bisa Andin, saya hari ini ada meeting penting dan saya harus datang sama sekali ngga bisa diwakilkan."

"Tapi kesehatan kamu lebih penting Mas. Kalau kamu maksain berangkat kerja bisa-bisa kamu tambah sakit Mas, sehari ini aja kamu nggak berangkat kerja juga ngga bakal bikin  perusahaan kamu langsung gulung tikar kan?"

"Bisa diem nggak!!! Saya lebih tahu tentang diri saya Andin, jadi stop ngatur-ngatur saya." ucap Al dingin lantas beranjak dari tempat tidur untuk bergegas ke kantor.

"Aku tuh khawatir Mas sama kamu." ucap Andin lirih sembari berusaha menahan agar air matanya tidak menetes.

Tak mau larut dalam bersedih, Andin memilih untuk menyiapkan  setelan kerja untuk Al, semoga saja kali ini Al tidak menolaknya.

Pilihan Andin jatuh pada setelan jas Al berwarna hitam dengan kemeja berwarna putih. Andin meletakannya diatas kasur.

Al yang baru keluar dari kamar mandi terheran mendapati Andin yang masih berada dikamarnya.
Tak begitu memerduliakan Andin, Al berjalan ke arah lemari pakaiannya hendak mengambil setelan kerjanya.

Andin yang melihat Al hendak membuka lemari langsung menghalanginya dengan memberikan setelan yang tadi sudah dipilihnya.

Kening Al mengernyit heran.

"Pakai yang ini ya Mas, aku udah pilihin buat kamu." ucap Andin dengan sedikit manja.

Al yang tak mau ada drama lagi di pagi hari langsung menerimanya dan kemudian berjalan ke kamar mandi untuk berganti baju.

Andin masih betah dikamar Al, matanya memindai setiap sudut kamar Al. Ah dirinya sepertinya nyaman di tempat ini.

Andin membuka pintu balkon kamar Al. Udara dingin menerpa kulitnya bersama mentari yang mulai beranjak naik.

I'm With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang