3.8

2.3K 547 89
                                    

"kenapa tidak bisa? kamu tinggal menampakkan dirimu saja''

Terjadi hening sesaat sebelum helaan nafas terdengar.

''Hyung benar benar mau tau siapa aku? Harusnya tanpa menampakkan diri, hyung bisa menebak aku siapa'' Ujar suara itu.

'' Sepertinya aku memang mengenalmu. Tapi karena situasinya seperti ini, aku jadi tidak bisa berpikir jernih '' Jawab Heeseung.

Lagipula ia manggil gw hyung, berarti gw benar benar mengenalnya - Heeseung

'' Apa yang akan hyung lakukan setelah mengetahui aku ini sebenarnya siapa? '' Tanyanya masih dari dalam kegelapan.

Sesekali Heeseung mengintip keluar untuk memastikan keadaan, ia juga tetap menjaga agar suaranya tidak terlalu besar hingga para Zers itu mendengarnya. Heeseung mencoba mencari posisi dari pemilik suara itu. Ia menatap yakin ke arah sudut toko yang memang terlihat gelap.

'' Berusaha melihatku ya? Hyung belum menjawab pertanyaanku sebelumnya '' ujarnya lagi.

'' Apa yang akan aku lakukan? hah, tidak ada. Aku hanya butuh kepastian apakah kamu benar benar ada di pihak kami '' Jawab Heeseung yakin.

'' Baiklah, tapi jangan beritahu yang lain dulu. Setuju? '' Ujarnya memberikan penawaran.

Heeseung langsung menyetujuinya. Toh, tidak bakal ada ruginya juga buat dia ataupun mereka.

Perlahan Heeseung mendengar langkah kaki yang keluar dari kegelapan itu. Dengan sigap, Heeseung menyiapkan senapan di tangannya. Jaga jaga saja, siapa tau ada hal yang tidak diinginkan terjadi. Sepatunya adalah hal yang pertama  ia lihat dan Heeseung yakin ia tidak asing dengan sepatu itu.

'' Stop! '' pinta Heeseung, ia tidak sengaja memekik dengan suara yang cukup lantang.

'' Kontrol suaranya dong hyung, gw tau suara lu bagus hyung. Tapi jangan dipamerin sekarang '' Ujar suara itu sedikit kesal.

'' gw yakin! lu kan '' Omongan Heeseung terpotong dengan suara Zers yang mendekati tokonya.

'' Jangan bicara dulu, mending hyung ikut gw sekarang ''

Dengan secepat kilat, dari balik kegelapan muncul bayangan yang bergerak secepat kilat menyambar tubuh Heeseung sebelum Heeseung sempat merespon. Bahkan mulutnya berhasil di bekap agar tidak ada kejadian seperti tadi lagi.

'' eumpp mpp ''

Heeseung terus memberontak didalam pelukan 'sosok' itu. Disana gelap dan Heeseung tidak tau mereka ada dimana. Pasalnya, ia sama sekali tidak mendengar suara Zers atau bahkan langkah kaki robot robot itu.

Karena takut, tangan Heeseung refleks meraba raba badan 'sosok' dibelakangnya. Hingga ia tidak sengaja menyentuh salah satu spot yang membuat orang itu secara spontan melepaskan pelukannya. Mengambil kesempatan itu, Heeseung segera berbalik untuk melihat 'sosok' itu.

'' Nik, itu lo kan? '' Tanya Heeseung agak ragu.

'' Pelanin suara lo hyung, takutnya ntar ada Zers didekat sini '' jawabnya.

'' Gw bener kan? Terus yang sama Jungwon siapa hah? '' Tanya Heeseung yang kali ini berhasil mengecilkan suara merdunya itu.

'' Gini hyung- ''

'' Terus kita lagi dimana? Jungwon gimana Nik? '' Tanya Heeseung bertubi tubi.

'Sosok' yang diyakini Niki itu segera menarik Heeseung ketempat yang lebih terang. Mereka menaiki sebuah tangga dan cahaya mulai menyinari keduanya. Disanalah Heeseung melihatnya, Niki.

Tangga itu membawa mereka menuju rooftop. Niki mengisyaratkan agar mereka sedikit menundukkan kepala.

''Niki, ini dimana hah? Perasaan gw kagak pernah lihat bagian kota ini'' Tanya Heeseung seraya celingak celinguk mencari petunjuk.

[TAMAT✔] What Happened? | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang