0.4

4.5K 889 51
                                    

“Iya punya Sunoo cuman belati doang makanya Sunoo gak mau ngeluarin daritadi. Huwaa yang ngasih gak adil bener”

“Pfft cocok buat lu Sun” Ujar Jay berniat mengejek Sunoo.

Disaat yang lain sedang mengejek senjata milik Sunoo, Heeseung malah terus terusan melihat ke arah Dubu. Menurutnya Dubu sedang bertingkah aneh. Ia seperti sedang bersiaga akan kedatangan sesuatu.

Kebetulan juga Heeseung punya anjing peliharaan, jadi sudah hafal beberapa tingkah laku mereka.

Bersamaan dengan hal itu, telinganya menangkap bunyi bunyian disekitar mereka.

Srekk Srekk

“Kayaknya ada yang datang”

Semuanya langsung memusatkan perhatian ke arah Heeseung.

“Gw gak denger apa apa hyung” ujar Jungwon.

“Sst, denger baik baik” Suruhnya

Srekk Srekk Srekk

“Eh beneran ada” Ujar Jake yang suaranya gak sengaja kebesaran.

Suara yang seperti seseorang berjalan itu seketika berhenti dan beberapa detik kemudian kembali terdengar. Jika mereka tidak salah dengar, apa pun itu berjalan dengan cepat kearah mereka.

“Kita sembunyi di semak semak yang tinggi tadi. Hoon, lu jaga Dubu biar kagak berisik ye” bisik Heeseung.

Mereka berpencar menjadi 3 kelompok dalam sekejap. Niki dan Jake ikut dengan Heeseung sedangkan Sunoo dan Jungwon ikut Sunghoon(Beserta Dubu). Eh bentar, kurang satu bukan sih?

Yah sialnya, Jay malah mencar sendirian. Mau ke tempat yang lain tapi takutnya ntar dia ketahuan. Jadilah Jay sendiri di semak semak yang kagak terlalu lebat.

Jay yang paling dekat dengan arah datangnya 'seseorang' itu dapat melihat dengan jelas makhluk apa yang di hadapannya. Ia tidak tahu pasti itu manusia atau bukan karena makhluk tersebut menggunakan seragam ketat yang tertutup mulai dari kepala hingga kakinya. Di tangan mereka juga ada senapan yang rasanya lebih canggih daripada yang mereka miliki. Mungkin nanti dia bisa tanyakan hal itu ke Jake.

Makluk dihadapannya ini berjumlah 2 orang. Kepala mereka menengok kesana kemari seakan akan mencari sesuatu yang Jay yakini adalah mereka ber-7+Dubu. Jay terus terusan berdoa agar kedua makhluk itu segera pergi dari hadapannya.

“Lama bener perginya. Cek tempat lain sana. Lama lama gw tembak juga nih dua makhluk” ujar Jay berbisik.

“Dahlah, gw tembak aja biar cepet” Ucapnya.

Saat sedang mencari tahu bagaimana cara menggunakan senapannya, ada seekor ular berukuran sedang yang melata ke arahnya. Ia tidak tau ular itu berbisa atau tidak tapi intinya dia sedang ketakutan sekarang.

Kedua makhluk itu baru saja pergi dari hadapannya tapi masih belum jauh. Jika dia teriak sekarang atau menembak ular itu, pasti mereka akan tahu keberadaan Jay.

Masa gw mati gara gara di makan ular. Gak elit amat- Jay

“Heh lagi ngapain?”

“Bangskv! Astaga Heeseung hyung, gw kira gw ketahuan sama mereka. Kagak usah ngagetin juga kali” Ujar Jay pelan.

  Untung saja tadi Heeseung sempat menutup mulutnya saat Jay ingin berteriak. Heeseung segera tengkurap disamping Jay dengan M4 disampingnya.

“Bentar,kok lo bisa kesini hyung?” Tanya Jay heran. “lo gak ketahuan sama dua makhluk itu?”

“Gw ambil jalan muter tadi. Waktu tau lo ngumpet sendirian, perasaan gw gak enak. Makanya gw minta diajarin Jake cara make ini senjata gimana terus nyamperin lo. Ternyata senapannya berguna juga”Jawab Heeseung bangga.

“Berarti ularnya..”

“Udah gw bunuh terus gw sembunyiin dibalik pohon. Kasian gw, gak tega lihatnya”

Gak tega tapi malah ngebunuh- Jay

“Kita tunggu makhluk itu pergi, habis itu kita cari tahu kita lagi dimana dan bagaimana cara keluar dari sini” Ucap Heeseung yang diangguki cepat oleh Jay.

Sekitar 25 menitan mereka harus meringkuk dibalik semak semak sebelum kedua makhluk tak teridentifikasi itu benar benar pergi dari hadapan mereka. Mereka akhirnya kembali bertemu ditempat mereka tadi.

“Good dog” ujar Sunghoon sambil mengelus Dubu yang daritadi mematuhi perintahnya.

“Hyungdeul, kayaknya kita gak bisa diam disini saja” Saran Niki.

“Benar, kita harus bergerak” Sahut Sunoo.

“Tapi kita mau kemana?” Tanya Jake bingung.

“Jalan aja yuk. Siapa tau nanti kita ketemu tempat yang cocok untuk kita sembunyi dulu” Ajak Heeseung.

Dengan pimpinannya, mereka mulai berjalan walau buta arah. Intinya mereka harus berjalan berlawanan arah dengan makhluk makhluk tadi, takutnya ntar malah pas pasan dijalan. Kan gak lucu.

Diperjalanan Jay terus terusan mengomel karena memikirkan nasib kedua mobil sportnya yang dia tinggalkan begitu saja di parkiran. Bisa bisa ntar ada yang nyolongin.

“Diam Jay”

Setelah disuruh diam, dia tetap ngelanjutin omelannya tapi di dalam hati biar gak kedengaran sama yang lain.

“Kita kan kemarin keluar rumah tengah malam terus kita bangun disini udah pagi aja kan, berarti kita semalaman tidur di alam?” Tanya Jungwon.

“Yah kayaknya sih gitu” Jawab Sunghoon.

“Emang hyungdeul tadi bangun dimana? Aku di semak semak” Tanya Niki.

“Gw gak tau tadi itu sekedar rumput atau lapangan”

“Tanah”

“Sama kayak lu Nik, semak semak”

“Sunoo tadi pas bangun lagi sandaran di pohon”

“Tanah juga kayak Jake hyung”

“Kok gw yang paling susah yah”

“Emang lo bangun dimana Jay hyung?” Tanya Jungwon.

“Di atas pohon. Asal lo semua tahu yah, gw kesusahan bener cuman buat turun. Mana kagak ada pijakan buat turun” Keluh Jay.

“Terus lo turunnya gimana?” Tanya Sunghoon.

“Ya gw lompat, mau gimana lagi” jawab Jay.

“Untung kagak encok ya hyung. Hehehe” Kekeh Sunoo.

Brukk

Mereka tidak sengaja bertabrakan karena tidak fokus melihat ke depan. Sunoo dan Niki yang paling ringan sampai terjatuh duduk.

“Siapa sih yang berhenti mendadak?” Tanya Niki yang sedang dibantu berdiri oleh Jay.

“Heeseung hyung”Jawab Jake.

“Heeseung hyung kenapa berhenti heh?” Tanya Sunoo.

“Sorry, gw kaget aja sama apa yang ada didepan kita” Jawab Heeseung sambil nunjuk ke arah depannya.

Sunoo akhirnya bangun dari duduknya dibantu oleh Jake. Dia menatap Heeseung heran, begitu juga dengan yang lainnya. Akhirnya dia mendekati Heeseung dan menyentuh bahunya.

“Hyung, Sunoo tau ini gak masuk akal buat kita semua. Sunoo juga tau ini salah Sunoo, tapi hyung gak usah sampai berhalusinasi gitu”

“Halusinasi gimana? Lo gak lihat ada kota di depan kita?”

“Depan kita itu masih hutan loh hyung. Cuman pohon doang kayak yang kita lewatin daritadi” ujar Jungwon tak paham.

“Ck, mata lo pada burem kali ya. Ini loh, kota”

Heeseung berjalan beberapa langkah dan kembali menjulurkan tangannya ke udara kosong. Disaat itu juga, ke-6 lainnya seketika dapat melihat kota yang dimaksudkan Heeseung.

Sekarang malah gantian Heeseung yang menatap teman temannya bingung.

“Ni kota daritadi ada disini. Lo semua gak lihat?”

“Sumpah hyung, tadi gak ada apa apa disitu. Pas tangan lo terangkat tiba tiba kotanya muncul”

🔱🔱🔱

[TAMAT✔] What Happened? | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang