"Setiap sesuatu yang dilakukan terdapat hal yang beragam entah itu kebaikan atau kejahatan."
_LC_
Seorang gadis memasuki markas Alger dengan wajah sumring mood nya hari ini benar-benar bagus secerah dengan senyuman yang dirinya pancarkan,gadis itu menenteng dua kresek untuk diberikan kepada anak Alger.
Makanan tersebut adalah resep baru di cafe milik nya,dan resep itu laris manis berkat saran dari salah satu anak Alger.
Setiba nya didalam gadis utu dibuat terkejut oleh keadaan markas yang tidak bisa dibilang baik-baik saja,bungkus makanan berserakan,pecahan kaca ada dimana-mana markas Alger benar-benar kacau.
"Siapa yang menghancurkan markas ? Kenapa markas bisa seperti ini ? " batin gadis itu sambil melangkah dengan hati-hati agar tidak terkena pecahan kaca yang berhamburan.
"Kalian kenapa ?"
"Ale, lo ?" Anak Alger tampak terkejut dengan kehadiran Aleo yang menenteng dua kresek besar.
"Pergi! Penghianat kayak lo enggak pantas untuk menginjaki kaki disini ?!"
"Penghianat,maksud kalian?" Aleo memandang kearah anak Alger lain,tetapi jawaban Yaza dengan menggeleng kepala membhat Aleo sadar,sepertinya dirinya melakukan kesalahan pikir gadis itu.
"Nggak usah ngelak lo,ini semua karena penghianat kayak lo. Cuih."
"Sma Nusa bangsa," sambung Agung sambil meludah kesamping.
"Gue bahkan nggak berhubungan apapun dengan anak Valorant ?" heran Aleo.
"Terus ini apa?" Alen yang sedari tadi duduk melemparkan foto kepada Aleo,tentu saja gambar pada foto tersebut membuat Aleo menegang ditempat,lagi-lagi foto ini.
"Len,gue bisa jelasin semuanya gue..."
"Pergi!"
"Gue tau lo mau merayakan kekalahan kita 'kan,makannya lo bawa makanan,sumpah orang yang selama ini gue percaya tak lain adalah penghianat yang sesungguh nya."
"GUE BENCI LO ALEO!"
"GUE MUAK LIAT WAJAH LO! PERGI LO DARI SINI JANGAN MENAMPILKAN WAJAH BUSUK LO LAGI DIDEPAN KITA!"
Aleo menggeleng tak percaya Alen kekasihnya berbicara begitu saja. "Kalian ?"
Aleo menghapus air matanya yang menetes begitu saja. "Okey. Kalau itu mau lo gue akan pergi,tapi ingat gue bawa ini bukan untuk merayakan entah kekalahan apa yang kalian maksud tapi,ini adalah salah satu menu yang baru dicafe."
Aleo melangkah pergi sambil berjalan keluar tanpa membawa kresek yang dia pegang sebelumnya karena niat awal dirinya bukan untuk entah kekalahan apa yang dimaksud oleh sahabat nya itu.
"Kita putus."
Aleo terdiam menegang kata-kata itu hal yang paling Aleo hindari tetapi ternyata dapat diucap 'kan dengan begitu mudah nya. "Kalau itu mau lo gue terima,Len. Semoga bahagia dengan perjodohan lo," lirih Aleo.
Alen dan ketiga nya tentu dengan jelas mendengar hal tersebut. Dari mana gadis itu tau ? Bukan kah mereka belum membicarakan hal ini sebelumnya kepada Aleo ?
"Ini lah saat nya."
"Bagus." batin seseorang yang sejak tadi memperhatikan interaksi dari awal hingga akhir.
•••
"Kalau lo baik-baik aja nggak mungkin lo setres mikirin suatul hal sendirian ditengah hari kayak gini. Apa lagi diatas atap," celetuk Atlantik.
"Mending lo pergi!"
"Pacar apaan gue yang malah ninggalin pacar nya sendirian ditengah hari kayak gini," jawab pemuda itu. "Lagian gue mau ngomong sesuatu sama lo."
Bugh
"Puas lo ? Ini semua karena lo 'kan ?"
Atlantik terkekeh melihat kemarahan Aleo,ah jadi hal yang dirinya tunggu benar-benar terjadi. "Lo nggak lupa 'kan gue pernah bilang gue punya hadiah,harus nya habis aniv Alger. Cuman gue undurin sedikit dan sekarang..."
"Seperti yang lo liat," kekeh Atlantik sambil bersedekap dada dengan senyum miring yang menghiasi wajah nya terlihat dari wajah pemuda itu dirinya benar-benar puas.
"Lagian karena gue atau bukan lo tetap nggak akan bisa sama Alen."
"Satu hal yang harus lo tau Atlantik."
"Lo adalah orang yang paling gue benci didunia ini," sarkas Aleo meninggalkan Atlantik yang tersenyum penuh arti sambil memandang kepergian Aleo.
"Terlalu bodoh."
"Woi bos. Tumben lo sendiri disini ?" tanya Daren yang tiba-tiba datang sembari menepuk pundak Atlantik.
"Nggak boleh ?"
Daren menggaruk tekuk nya sambil tersenyum canggung. Pemuda itu lantas merangkul Atlantik sambil sesekali berucapa lelucon konyol,Arlan merangkul Arkan tetapi langsung dilepas pemuda itu begitu saja.
Arlan hanya melongo sedangkan Atlantik dan Daren terkekeh melihat hal itu. Satu yang harus kalian tau dan jangan sampai dilupakan Arkan paling benci dengan namanya skinship jadi,tidak usah heran akan reaksi pemuda itu nanti nya.
•••
Disebuah ruangan yang minim cahaya seorang gadis sedang berbicara lewat telepon,keadaan ruangan yang sunyi dapat menangkap jelas percakapan gadis itu dengan sosok disebrang sana. "Gimana ?"
"Gue terima."
Gadis itu tersenyum miring akhirnya kebebasan yang dirinya ingin 'kan akan terjadi. Karena kukungan ini membuatnya tanpa sadar terlihat seperti gadis lemah.
"1 bulan lagi,Leva. Lo akan mendapatkan apa yang selama ini jadi impian lo."
Gadis yang memanggil dirinya dengan sebutan Leva itu duduk sambil melakukan perenggangan singkat dengan posisi yang sama.
"Kalau dipikir-pikir kehidupan gue dulu terlalu mononton,belajar,main sebentar and belajar lagi."
"Alen Nagawari,Yaza Valan, Aleo Valeri,Arkan Saintra Garendra." Gadis itu melipatkan sebuah kertas setelah membaca empat nama diatas entah apa yang terjadi dengan nama itu.
"Satu lagi,wow. Aku tidak bisa menyebutkan nya." Gadis itu terkekeh mendengar ucapan nya sendiri.
"Tunggu kedatangan ku,satu bulan bukan waktu yang singkat jadi, bersiap lah!" Lagi-lagi gadis itu berbicara sendiri melihat kearah layar yang menampilkan berbagai macam kegiatan dari orang-orang yang selama ini dirinya pantau.
•••
Wehee i'm here.
Voment for next chap.

KAMU SEDANG MEMBACA
Leader Cassanova (Revisi)
Teen Fiction(KENAPA HARUS NUNGGU END KALAU BISA BACA SEKARANG ?!" Berkisah tentang sejumlah murid yang terkenal nakal, tidak tahu aturan namun memiliki rupa yang menawan otak yang cemerlang. Mereka yang awalanya kelihatan baik, hingga menunjukkan sifat mereka y...