24

221 27 0
                                    

"Jadi menurut penuturan lelaki tersebut, weekend lalu dia akhirnya menjalin kasih bersama Nona jovita begitu? Padahal dia sudah mengambil sesuatu yang berharga pada kamu?"

"iya pak"ujar Diana, dia tau nyawanya sudah diujung tanduk Karna Sekarang pak brata nampak semakin murka tapi dia tidak akan keluar Dengan mudah dia akan menyeret Jojo yang bertanggung jawab atas segala penderitaannya

"Wah hebat sekali ya laki laki yang Bernama Dimas dimas itu.. Dia bisa memporak porandakan Hidup dua orang gadis Cantik didepan saya"ujar pak pradipta mengelus dagu

"Mana orang Nya, coba nak dimas ? Anda tidak Ingin membela atau mengklarifikasi pernyataan kedua orang wanita ini"

"Semua yang dikatakan Diana benar,  saya Memang mencoba sekuat hati saya mencintai Diana tapi hati saya goyah setelah dihubungi Jovita.. Maafkan saya Diana"ujar dimas

"Lalu apa tanggapan nona Jovita?"

"Itu tidak benar, weekend lalu saya menghabiskan waktu saya dengan keluarga saya dipuncak"

Pak brata mengurut pelipisnya, dia benar benar berang atas kebodohan para karyawannya Dan setelah hari ini dia pastikan akan melempar mereka  keluar Dan memblacklist ketiganya agar Tak akan pernah ada perusahaan yang mau menerima mereka semua.

"Apa anda yakin tidak berbohong Nona jovita?"

"Saya berani bersumpah"ujar jovita  menahan tangisnya

"Apa anda yakin minggu lalu nona Jovita yang Pergi berlibur bersama anda?"

"Saya yakin"ujar Dimas


"Saya fikir saya sudah cukup mendengar apa yang Ingin saya Dengar Dan cukup melihat apa yang Ingin saya lihat, saya harap anda bisa memutuskan permasalahan karyawan anda dengan bijak"ujar pak pradipta menatap pak brata

"Pasti pak, pasti.. !"ujar pak brata yakin

"Mari Kita lanjutkan Tentang bisnis besok.. Sekarang ada hal penting yang harus saya lakukan, boleh saya meminta izin meminjam salah satu pekerja anda sisa hari ini?"

Pak brata menatap bingung kearah investornya lalu mengangguk, pak pradipta melayangkan pandangannya menatap Jovita

 "Mantu, Ayo pulang... Matias pasti sudah menunggu kamu dibawah"ujar pak pradipta lembut

Jovita mengangkat wajahnya yang sudah bercucuran airmata rasanya Malu,sedih Dan tak bahagia Karna menunjukan citra buruk didepan calon mertua dan kaka iparnya

"Ayo... Jangan nangis, nanti kami disangka yas Gak bisa jaga kamu"ujar mark

"Maaf papa..." ujar jovita,dia berusaha menghapus air matanya tetapi airmata seolah Terus berhamburan 

"Perkenalkan ini jovita,calon istri matias yang tadi saya ceritakan"ujar pak pradipta Sambil merangkul Jovita

"I-ini Yang bapak bilang Baru menyelenggarakan lamaran minggu lalu?"Tanya pak brata

"Iya.. Masalah investasi besok bisa Kita bicarakan, asal anda bisa pastikan menantu saya tetap Aman di kantor anda"Ujar pak pradipta tegas

Jovita (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang