11

1.3K 238 34
                                    

Ya...halo kembali lagi dengan author dan cerita Sebas yang satu tahun baru update lagi. Author kebanyakan project jadi cerita ini aslinya sudah tidak ingin dilanjutkan :(

Tapi karena ternyata peminat nya masih banyak dan author diburu sama kalian seperti buronan jadi baiklah author lanjutkan.

Tapi akan slow up ya ^~^

Selamat membaca!!
°
°
°

PLAK!

Tamparan keras itu mendarat di pipi mulus Sebastian setelah pelayan iblis itu memberikan laporan pada tuan nya, Ciel Phantomhive. Sorot membunuh terlihat dari iris biru bocah tersebut, tongkat bangsawan nya digunakan untuk memukul bahu Sebastian sebanyak tiga kali.

Konsekuensi, begitulah fikir Sebastian.

Lagipula dia adalah iblis. Regenerasi dapat dilakukan dengan cepat untuk menghilangkan rasa sakit. Dengan patuh ia masih bersimpuh dengan salah satu kaki yang menyentuh permukaan.

"Katakan sekali lagi!" Teriak Ciel menggelegar hingga ke aula.

"Saya merampas hal berharga milik (name), tuan ku."

Sekali lagi Ciel kembali mendaratkan ujung tongkat kebangsawanan nya pada bahu lain Sebastian.

"Pria bejat sialan! Kenapa kau melakukan nya?!"

Wajah Sebastian terangkat, iris hitam itu menatap lekat tuan nya dengan wajah datar.

"Karena (name) sedang tersiksa oleh pengaruh obat jadi saya berinisiatif-"

"Itu hanya alasan mu untuk melakukan nya! Katakan pada ku apa kau sudah mengincar melakukan nya dengan gadis itu sejak dia pertama kali datang ke kediaman ini?!"

Di aula tidak hanya ada mereka berdua, ketiga pelayan Ciel lain nya hanya dapat mengintip dari ujung ruangan. Menyaksikan kemarahan tuan muda mereka.

Tak ada jawaban yang keluar dari Sebastian membuat asumsi Ciel menjadi terlihat benar. Setelah mendengus kasar Ciel kembali menaiki tangga menuju kamar nya.

"Aku tidak ingin melihat wajah mu sebelum ku lihat wajah bahagia dari (name). Pergi dari sini dan lanjutkan misi mu!"

"Tuan sebaiknya misi ini biar saya saja yang melakukan nya." Ucap Sebastian seraya berdiri.

"Ha? Apa maksud mu?"

Jeda panjang diantara mereka, menciptakan keheningan hingga hanya detik jam yang dapat mengisi nya.

Namun di menit kemudian Ciel tersentak setelah menyadari ucapan pelayan nya tersebut. Ia melangkah menuruni tangga dengan cepat, tak lupa ekspresi marah yang tercetak jelas.

Tanpa ampun Ciel memukul kaki Sebastian untuk kembali bersimpuh dan ia kembali menampar wajah nya lebih keras.

"Dan bahkan dia sedang mengandung anak iblis?! Bedebah sekali!"

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Wajah cantik itu kehilangan cahayanya, tak ada lagi senyum apalagi cengiran lebar. Ia menghilangkan ekspresi bahagia setelah mengetahui kondisinya saat ini. Tangan itu mengelus permukaan perut dengan berbagai macam pikiran yang absurd. Sebastian hanyalah iblis namun bagaimana bisa seorang iblis menghasilkan bayi. Apakah Sebastian melakukan mantra tertentu?

Hela nafasnya terdengar pelan, kepalanya pusing akibat terlalu banyak berfikir hari ini. Ia takut Ciel kecewa padanya, ia takut Ciel membuangnya karena merasa jijik. Wanita hamil tanpa suami ditempat ini dianggap hina dan Ciel adalah seorang Phantomhive, bangsawan yang memiliki gelar anjing ratu. Akan menjadi aib jika bangsawan lain nya tahu bahwa bocah itu memiliki pelayan yang sedang hamil.

Sebastian apa sengaja melakukan nya?

Apa Sebastian tidak ingin ia berada disisi Ciel?

Senja semakin bersembunyi jauh, menenggelamkan diri bersamaan dengan naik nya rembulan. Semenjak satu minggu kepulangan Sebastian ke rumah Ciel, pria itu tak lagi kembali.

Kelaparan sudah biasa, (name) bersyukur memiliki tetangga yang peduli akan kehadiran nya. Ia tidak tahu bagaimana caranya membalas kebaikan sang bibi atas makanan lezat nan hangat yang selalu diberikan.

Akan tetapi malam ini sepertinya ia tidak akan mengisi janin nya makan sebab sang bibi -tetangga nya itu- belum pulang sejak siang tadi.

Ia memilih berbaring di atas dipan lalu memejamkan mata. Biarlah kantuk menjadi pengusir rasa lapar nya.

💮💮💮💮💮💮💮

Suara asing yang terdengar membuatnya terjaga dari mimpi indah. Menoleh ke arah jendela untuk memastikan waktu, seperti nya sekarang tengah malam. Dirinya menyibak selimut kemudian turun untuk menghampiri sumber suara.

Tak ada rasa takut di hati, jika yang masuk adalah pencuri atau perampok ia pandai untuk membela diri. Langkahnya perlahan untuk tidak menimbulkan suara apapun. Di tangan nya terdapat sebilah gunting yang ia gunakan untuk menjahit tadi pagi.

Siluet bayangan terlihat dari pintu dapur, sepertinya laki-laki.bterlihat dari postur tubuhnya yang semampai tinggi.

"Jangan bergerak atau perut mu berlubang." (Name) mengejutkan pelaku dengan muncul tiba-tiba. Tak lupa ia juga menyodorkan ujung gunting yang tajam padanya.

"Sebastian?"

Sosok itu menoleh menampilkan wajah. Rambut serta pakaian nya berantakan, (name) menurunkan gunting karena merasa situasi sudah aman. Pria itu berjalan mendekat akan tetapi (name) memilih mundur untuk menjauh.

"Apa kau-"

"Pulanglah," potong (name) cepat tanpa menatap Sebastian.

"(Name) aku.."

"Aku..tidak ingin melihat wajah mu jangan khawatir kan aku. Pulang lah."

"Boochan memerintahkan ku untuk menjemput mu pulang."

"Jadi kau datang hanya karena perintah? Jika boochan tidak memberikan perintah kau tidak akan datang?"

Sebastian bergeming ditempat nya. Iris hitam legam menatap wanita cantik di depan nya dengan tatapan sendu, sesekali melirik ke arah perut yang sedikit membuncit.

"Aku.."

"Jangan sentuh!"

Tangan bersarung putih itu dihempas kasar ketika ia ingin menyentuh perut nya. Ekspresi (name) berubah menjadi marah namun Sebastian dapat melihat rasa kecewa yang besar di sana.

"Aku ingin membicarakan ini, ku mohon."

"Tidak..ini salah ku karena obat itu jadi kau tidak perlu bertanggung-"

"Ini salah ku..maafkan aku."

Pria itu nekat menghampiri nya, merengkuh tubuh kecil ke dalam pelukan hangat. Ia tidak peduli jika (name) memberontak minta dilepas dengan cara memukuli nya, ia memang pantas mendapatkan nya.

"Bukan salah mu..ini salah-"

"Pulanglah dan tinggal di kediaman boochan bersama. Dia tidak kecewa pada mu."

Bisikan lembut dari Sebastian berhasil meluluhkan hatinya yang memang sudah rapuh. Ia membiarkan diri menangis di dalam pelukan Sebastian, membiarkan tangan pria itu mengelus rambut nya dengan lembut.

Ia membenci Sebastian akan tetapi diwaktu yang sama ia sangat merindukan nya.

Mungkin efek hamil, (name) berfikir seperti itu.

Kehamilan manusia dengan iblis sepertinya baru kali ini kasus pertama yang terjadi.


Bersambung

28/07/21

Next?


Sesuai janji jika minggu ini mencapai 510 follower maka Sebastian akan up cepat ^~^

Yes My Lady {Book 1 End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang