"Selamat pagi semua." Sebuah suara memecahkan kesibukan di dapur. Mereka menoleh dan mendapati seorang gadis tengah tersenyum kaku.
"Woah... (name) chan sudah sembuh!" Ucap Finny seraya berjalan mendekat, begitupun dengan Mey-rin dan Brad sang kepala koki.
Sebastian hanya menoleh sejenak sebelum akhirnya kembali fokus pada sup yang mendidih.
"Ah...iya aku sudah sembuh. Memang agak lemas tapi aku merasa baik--baik saja."
"Kalau begitu kau lakukan pekerjaan yang ringan saja (name) san." Sebastian mengusul, menarik perhatian semua orang.
"Misalnya kau siapkan teh bõcchan dan membangunkan nya."
"Eh? Tidak tidak. Aku masih belum stabil, bõcchan bisa tertular nanti."
Semua mengangguk setuju dengan memasang ekspresi serius. Sebastian kembali berfikir.
"Kalau begitu siapkan saja meja makan untuk sarapan. Yang lain akan membantu."
"Baiklah." Ia bersiap pergi namun panggilan Sebastian menahan nya.
"Bersiaplah. Akan ada pekerjaan tambahan untuk mu hari ini."
《♡●●♡●●♡●●》
Gadis manis dari kalangan bangsawan memasang ekspresi senang sekaligus haru ketika melihat (name) yang menyambutnya di depan pintu. Ia tak mempercayai apa yang dilihatnya saat ini, ia lalu berlari cepat ingin menerjang tubuh (name) dengan sebuah pelukan.
"Tunggu sebentar my lady." Tahan (name) cepat.
"Saya masih belum stabil jadi saya sarankan anda untuk tidak terlalu dekat dengan saya."
Gadis bangsawan memasang ekspresi khawatir. "Sungguh? Apa kau baik-baik saja?"
"Ah...dia akan baik-baik saja Lizzy."
Suara Ciel menarik perhatian mereka. (Name) membungkuk hormat lalu menyambut Lizzy untuk segera masuk. Ia tersenyum ketika Paula-pelayan pribadi Lizzy- menatap ke arahnya.
Sebastian muncul dengan teko cantik di genggaman. Ia menuangkan isinya pada cangkir Ciel dan Lizzy. Menyajikan makanan dengan gesit seraya menjelaskan nya.
Kedua bangsawan cilik itu makan dengan tenang. Sesekali Lizzy mengajak Ciel berbincang, gadis itu sangatlah ceria hingga (name) menyukai sifatnya. Cocok sekali dengan tuan nya.
"Setelah lady pulang kau harus berbincang dengan bõcchan." Bisik Sebastian di sebelahnya. (Name) mengangguk tanda faham.
《♤●●♤●●♤●●》
"Ada tugas yang harus kau lakukan." Ciel melipat tangan diatas meja.
"Apa itu tuan ku?"
"Kau akan menjadi seorang mata-mata untuk beberapa minggu. Ada kelompok mengerikan di kota ini. Setelah kelompok itu datang ke sini selalu saja ada kasus anak-anak menghilang di malam hari. Sebastian sudah memeriksanya namun ia tidak berhasil menemukan dimana anak-anak itu disembunyikan." Jelas Ciel seraya menatap Sebastian dengan tajam.
"Maafkan saya bõcchan, mereka pintar dalam menyembunyikan aura manusia."
Ciel menghela nafas, "lupakan. Aku ingin kau berpura pura menjadi penjual roti di tengah kota, mematai mereka dan awasi hingga malam. Berat memang tapi tenang saja Sebastian akan membantu mu dengan senang hati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes My Lady {Book 1 End}
RomanceMata merahnya yang menyalak di kegelapan malam sangat membekas di memori. Wajah tampan nya menyunggingkan senyum sempurna, gadis itu tahu arti yang tersembunyi pada senyum pria bersetelan serba hitam tersebut. Padahal tubuhnya bergetar takut, hati k...