"sampai ketemu nanti lagi ya" ucap Gino pada citra yang dibalas anggukan.
Gino dan Alex berjalan keluar kelas, tapi sempat berhenti untuk melihat Yeri dan Diana yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Gino tersenyum sebelum akhirnya berjalan keluar kelas menemui kedua temannya.
"Ngapain aja sih lo lama banget" gerutu Zidan yang masih dapat didengar oleh Yeri.
"Ya sabar atuh. Lo sendiri sih gak mau diajak masuk" jawab Gino.
"Udahlah gue mau balik" Zidan berjalan menjauh dari area kelas Yeri diikuti Rudi yang masih sibuk menghafal.
"Ye tungguin lah" terik Gino berlari menyusul Zidan dan Rudi bersama Alex.
**
Jam ke tujuh adalah pelajaran ekonomi. Guru laki-laki yang berambut hampir botak tengah menjelaskan materi mengenai pasar.
Seperti murid kebanyakan Yeri juga sering mengantuk saat pelajaran berlangsung. Sedangkan Diana tampak mendengarkan penjelasan guru didepan.
Yeri meletakkan kepalanya dimeja, memejamkan matanya sejenak lalu membukanya lagi.
Yeri mengangkat kepalanya, menyenderkan kepalanya ke salah satu tangannya. Melirik kearah guru lalu memalingkannya lagi.
Menatap keluar jendela dan mendapati Jerry. Bukan Jerry yang sedang berkeliaran di luar kelas, melainkan Jerry yang sedang mendengarkan penjelasan guru didalam kelas.
Dari jendela Yeri dapat melihat Jerry yang duduk didekat jendela, menghadap kearah berlawanan dengan kelas Yeri.
Kelas Yeri menghadap kearah kelas Jerry dengan dan kelas Jerry menghadap ke arah kelas Yeri, kelas Jerry hadap barat, kelas Yeri harap kanan membuat Yeri dapat melihat Jerry yang duduk di bangku belakang.
Tapi itu tidak berlangsung lama karena guru berambut hampir botak itu menegur Yeri, membuat Yeri langsung memfokuskan diri pada pelajaran.
**
Bel pulang sudah berbunyi. Semua murid berlomba-lomba keluar kelas. Yeri berjalan bersama Chika, Diana bilang tadi dia masih mau menunggu temannya yang belum keluar dari kelas.Yeri dan Chika menjadi teman diluar kelas. "Balik naik apa?" Tanya Chika pada Yeri.
"Bis paling" jawab Yeri.
Chika hanya ber-oh ria "mau bareng gue?" Tawar Chika.
"Bareng lo? Emang rumah kita searah?" Tanya Yeri.
"Ya enggak sih, tapi nanti gue bisa turunin lo dipinggir jalan" gurau Chika dan langsung mendapat gaplokan dari Yeri di lengannya.
"Minggu gue mau keluar dan gue gak ada temen. Ikut gue ya" pinta Chika.
"Mau kemana lo?" Tanya Yeri
"Ke toko kue nyokap, gue disuruh kesana besok soalnya nyokap mau ke tempat nenek" jawab Chika. "Ikut yaaa nanti gue kasih kue nya deh"
"Kue apa yang mau lo kasih kalo gue mau temenin lo?" Tantang Yeri.
"Kue apapun yang lo minta" jawab Chika "mau yaaa"
"Liat nanti aja"
"Gak pokoknya gue putusin lo mau" ucap Chika kemudian berjalan kearah parkiran. "Gue duluan ya" pamitnya, Yeri membalasnya dengan ancungan jempol.
**
Ternyata menunggu bis tidak semudah yang dipikirkan oleh Yeri. Sudah hampir setengah jam Yeri menunggu bis tapi tak kunjung ada yang datang."Anjir lah nih bis. Pada kemana sih" gerutu Yeri "apa gue telpon papa aja ya biar dijemput"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Bro!
Teen FictionBermula dari pernikahan kedua orangtuanya yang membuat mereka bertemu dan menjadi saudara. Satu persatu orang muncul dengan rahasia besar yang tak pernah terungkap sebelumnya. Bukankah mencintai saudara sendiri itu tak boleh? "Masa lo suka adik lo s...