Jerry memarkirkan motornya didepan rumah, lantas masuk dengan tas di pundaknya. Memasuki rumah Jerry dikejutkan dengan kedatangan orang yang sudah lama tidak dia lihat.
"Lah ngapain lo disini?"
**
"Dan main sama gue yuk" ajak Alex turun dari kasur kamar Gino.Alex menyerahkan stick PS yang langsung diterima Zidan. Mereka berempat sedang dirumah Gino, lebih tepatnya kamar Gino. Izinnya belajar sampe sana mainan. Gino si pemilik rumah malah sibuk sendiri dengan ponselnya.
"Heh rud, lo gak mau ikut main sama mereka?" Tanya Gino pada Rudi yang hanya sibuk dengan bukunya.
"Enggak" jawab Rudi tanpa mengalihkan pandangannya dari buku ditangannya.
"Lo gak mau sama Zaskia beneran?" Tanya Alex dibalas gelengan oleh zidan.
"Kenapa emangnya? Gue liat dia kayaknya suka sama lo. Cantik lagi" ucap Alex lagi. Tangannya masih sibuk menekan-nekan stick PS dan fokus pada game didepannya.
"Dia udah punya cewe" jawab Rudi membuat Alex menjatuhkan stick PS nya dan Gino langsung menaruh ponsel yang sedari tadi dipegangnya. Keduanya menoleh dengan tatapan bingung kearah Rudi yang malah asik membaca buku. Sedangkan Zidan menoleh sebentar lalu lanjut memainkan gamenya.
"Siapa?!" Tanya keduanya bersamaan.
Rudi menurunkan bukunya menatap kedua temannya lalu menjawab "yang kemarin"
"Yang kemarin? Yang mana?" Tanya Gino.
"Masa lo balikan sama mantan dan?" Tanya Alex dibalas gelengan oleh zidan.
"Adik kelas. Temen cewe lo" setelah menjawab Rudi kembali menutupi wajahnya dengan buku yang ia baca, lanjut membaca. Gino dan Alex malah makin penasaran dan semakin mendekat kearah Rudi. "Woi lo mau main enggak sih?" Tanya Zidan melirik pada Alex yang sudah mulai mewawancarai Rudi.
"Adik kelas yang mana?" Tanya Alex.
"Iya yang mana? Dia mah banyak adik kelas yang dideketin" tambah Gino sukses mendapat tabokan di pantatnya. "Sembarangan" kesal Zidan.
Rudi menghela napas panjang lalu menurunkan lagi bukunya. Menatap kedua temannya yang sudah kepo berat. "Yerina kelas sepuluh IPS dua"jawab Rudi teringat name tag di seragam Yeri. Zidan menoleh kearah Rudi yang tampak santai mengatakannya tanpa beban.
"Fitnah" ucap Zidan berbalik menghadap ketiga temannya. Rudi mengedikan bahunya acuh.
"Bentar deh, yang mana sih orangnya?" Ucap Gino mengingat-ingat. "Yang rambut item kecoklatan? Duduk sama cewe yang baca buku itu bukan sih?" Kata Alex.
"Lo suka sama dia?" Tanya Gino. "Yah padahal bakal gue jadiin target gue selanjutnya" lanjutnya.
Zidan langsung menggeplak kepala Gino "gausah macem-macem lo"
"Santai bro gue gak rebut punya orang kok" kata Gino cengengesan sambil mengelus kepalanya yang habis kena geplak.
"Lagian juga sejak kapan lo suka sama dia? Sejak kemarin?" Tanya Alex.
"Enggak. Gue gak suka dia" jawabnya.
"Masa sih? Kok gue gak percaya" goda Gino. "Terserah lo mau percaya apa enggak" balas Zidan.
"Dan kapan-kapan kerumah lo lah gantian" ucap Gino.
Zidan terkejut dan langsung menjawab "enggak gak bisa"
Rudi, Gino dan Alex mengernyitkan dahinya bingung. Biasanya Zidan selalu memperbolehkan mereka. "Kenapa?" Tanya Alex "biasanya juga boleh" lanjutnya.
Zidan bingung mencari-cari alasan yang tepat dan membuat teman-temannya percaya. "Rumah gue lagi direnovasi. Belom jadi sepenuhnya" alibinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Bro!
Teen FictionBermula dari pernikahan kedua orangtuanya yang membuat mereka bertemu dan menjadi saudara. Satu persatu orang muncul dengan rahasia besar yang tak pernah terungkap sebelumnya. Bukankah mencintai saudara sendiri itu tak boleh? "Masa lo suka adik lo s...