Yeri sampai dirumah sebelum magrib. Ia langsung mandi dan lanjut bermain ponsel di atas kasurnya, sampai ketukan pintu mengalihkan pandangannya.
"Disuruh turun, makan" rasanya Dejavu saat Yeri mendengar kalimat itu. Kalimat yang sama dengan yang ia ucapkan pada Zidan beberapa hari lalu.
Tak perlu waktu lama Yeri langsung bangkit dan berjalan turun ke ruang makan. Disana sudah ada Renata, Ardi dan zidan.
"Gimana sekolahnya yer?" Tanya Ardi.
"Ya kaya biasanya aja" jawab Yeri.
"Punya temen nggak kamu disana?" Tanya Ardi dengan nada mengejek.
"Punya lah" jawab Yeri
"Gitu pas waktu itu nolak mulu bilang gak bakal ada temen" cibir Ardi.
"Ya kan itu dulu, sekarang beda lagi lah!" Balas Yeri kesal.
"Kalo butuh apa-apa disekolah bilang aja sama Zidan, dia kan udah lama disana. Mau lulus malahan" kata Renatta.
"Enggak lah mah, baru juga masuk masa udah mau lulus aja" balas Zidan.
"Kalian kalo disekolah gimana?" Tanya Ardi membuat Zidan dan Yeri yang hendak makan jadi terhenti. Mereka diam sampai salah satu dari keduanya menjawab.
"Ya gak gimana-gimana" Zidan menjawab sambil tertawa.
"Kalian gak pura-pura gak kenal kan?" Selidik Ardi.
Zidan diam, lalu berdeham untuk melepas ketegangan "enggak lah"
"Syukurlah kalo gitu"
Zidan dan Yeri tersenyum canggung. Mereka selama disekolah tidak pernah berinteraksi secara langsung. Paling hanya lewat pesan, itupun tidak sering.
**
"Lo kalo butuh apa-apa bilang aja ke gue" kata Zidan saat di mobil. Mereka perjalanan menuju sekolah.Yeri mengangguk dan seperti biasanya Yeri turun didekat sekolah. Nanti dia akan jalan sampai ke sekolah.
Motor Jerry melintas disamping Yeri membuat Yeri menatapnya sampai hilang dibalik gerbang sekolah. Tiba-tiba Yeri teringat perkataan Jerry kemarin.
"Kayaknya dia gak suka sama lo"
Siapa yang dimaksud oleh Jerry?
Siswa masih sama seperti hari sebelumnya, mereka akan mengerubungi Zaskia saat dia baru tiba disekolah.
Untuk mengalihkan perhatian semua orang, Zaskia memilih jalan pintas.
"Zidan"
Semua orang menoleh termasuk Zidan sendiri yang baru sampai di sekolah. Zaskia tersenyum lalu berjalan kearah Zidan yang masih bingung dengan keadaan.
"Ada yang mau gue omongin sama lo, bisa ikut gue sebentar?" Ucap Zaskia memeluk lengan Zidan yang sudah terlihat hendak marah namun ditahan kala melihat banyaknya pasang mata yang memperhatikannya.
Tanpa basa-basi Zaskia sengera menarik Zidan menjauh dari kerumunan. Saat sudah jauh dari kerumunan Zidan langsung melepaskan tangan Zaskia.
"Apa-apaan sih lo?!" Tanya Zidan emosi.
"Gue cuma butuh bantuan lo buat keluar dari kerumunan" jawab Zaskia tenang.
Zidan langsung berbalik meninggalkan Zaskia, Namum langkahnya terhenti kala mendengar suara Zaskia.
"Lo masih sama ya"
**
Rapat guru membuat siswa bebas melakukan kegiatan apapun selama rapat masih berlangsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Bro!
Teen FictionBermula dari pernikahan kedua orangtuanya yang membuat mereka bertemu dan menjadi saudara. Satu persatu orang muncul dengan rahasia besar yang tak pernah terungkap sebelumnya. Bukankah mencintai saudara sendiri itu tak boleh? "Masa lo suka adik lo s...