Rindu

127 6 0
                                    

"Jack adalah anak yang baik" Ucap Keyla dalam hatinya

Rumah minimalis berjumlah 2 lantai dengan hiasan pohon hijau dibagian depan rumah membuat rumah ini terlihat elegan dan asri, para pembantu yang bekerja di rumah ini pun tampak sopan dan tersenyum lebar saat menyambut kedatangan Keyla

Kamar Keyla berada di lantai ke 2 tepat disamping kamar Jack, sebenarnya Keyla merasa risih karena harus bersebelahan dengan kamar cowok yang selama hidupnya sangat terjaga akan hal itu.

"Oh iya Key, itu kamar Lo.. kalau Lo butuh apa2 tinggal panggil gue aja ya"

"Ok Jack, thanks ya"

Mata yang saling bertaut menggambarkan jelas bahwa Jack sangat senang akan kehadiran Keyla disana, senyum simpul yang Jack lontarkan membuat Keyla malu dan segera ingin masuk ke dalam bilik kamar. Hanya satu kata yang dapat menggambarkan wajah Jack saat itu. Manis

'krak' suara pintu kamar terbuka

Warna hitam putih corak kamar tersebut menandakan jelas bahwa tempat itu sebelumnya dihuni oleh sosok pria, siapa lagi kalau bukan Jack! ya, itu adalah bekas kamar Jack. Namun, kamar tersebut terlihat rapi dan bersih jauh dari ekspetasi Keyla, yang dimana kamar cowok itu kebanyakan terlihat berantakan dan tidak beraturan, namun berbanding terbalik dengan Jack.  Ia adalah orang yang mencintai  kebersihan.

Hiasan dinding bertuliskan lafadz Allah dan Rasulullah sangat indah saat Jack menaruhnya tepat diatas tempat tidurnya. Setidaknya ia tidak pernah melupakan siapa penciptanya. Lagi-lagi Keyla terharu kepada sikap Jack

Saat semua pakaian hendak Keyla masukkan ke dalam lemari, Keyla menemukan sepucuk buku diatas laci lemari. Buku tersebut bewarna hijau muda, dibagian depan buku tertulis kata "Rahasia". Apakah gerangan buku tersebut milik Jack?

Terbesit rasa penasaran didiri Keyla untuk membuka buku itu. Namun, ia berfikir tak sepantasnya ia kepo akan kehidupan seseorang yang baru ia temui, dan itupun terlihat tidak sopan. Niat tersebut Keyla hentikan dengan cepat.

"Kok gue rindu dengan mama ya"
Maklum anak gadis bungsu yang sedang merantau di negara orang untuk menuntut ilmu itu, harus terbiasa dengan kehidupan mandirinya yang jauh dari orang tua, apalagi Keyla sudah dimanja sedari kecil oleh mama dan abangnya sendiri.

Keyla mengambil benda berbentuk persegi panjang tersebut di saku bajunya, segera ia mencari kontak hpnya bertuliskan nama "my mom" tak sabar ingin melepaskan kerinduan kepada orang yang sangat ia cintai itu.

"Assalamu'alaikum ma"

"Wa'alaikumussalam sayang, apa kabar"

"Alhamdulillah kabar baik kok ma, baru aja Keyla mau nanyain kabar mama.. eh udah mama duluan aja yang nanyain kabar Keyla, hehe"

"Mama juga baik nak, kamu disana betah kan?"

"Insyaallah ma, semoga aja betah baru juga tadi siang sampai di sini"

"Udah mama kabarin kok Tante Dewi nya, mama minta tolong supaya jagaian jamu.. kalau kamu bandel dan ga nurut ucapan Tante Dewi sama aja kamu ngebantah ucapan Mama"

"Iya ma.. doain yang baik-baik napa"

"Iya nak selalu, tanpa kamu suruh pun sudah mama panjatkan do'a mama untuk kesehatan, kesuksesan dan keberhasilan kamu disana"

"Titip salam buat papa ya ma"

"Iya sayang.. kamu jangan begadang ya, banyakkin istirahat dan tidur yang cukup.. jangan rewel"

"Iya mama sayang, yaudah Keyla tutup telponnya ya" sembari ia melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul 18.10 disana.

"Jangan rindu mama ya" terlihat dengan jelas suara parau yang mamanya keluarkan tanda ada air mata yang segera keluar

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang