Kejujuran Iqbal

99 5 0
                                    

"Lama banget dah tuh anak, orang dia yg ajak kita kumpul di cafe ini". Ucap si Veno sambil menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri untuk menanti kehadiran Raka

"Gue tunggu 5 menit lagi, klo ga dateng juga gue cabut duluan". Pungkas Iqbal sambil memainkan handphone ditangannya tanpa menoleh ke arah Veno

"Sabar dong boss, kapan lagi kan kita di traktir tuh anak makan enak" Sambil merapatkan kedua gigi atas dan bawahnya menghadap Iqbal

"Jatah gue lo aja yang ambil, ikhlas gue"

"Serius bal, wahh berarti Keyla juga dong untuk gue" kali ini Veno mencoba untuk menggoda Iqbal

"Kecuali dia! " jawab Iqbal dengan menatap Veno sinis

"CIEEEEEE, UHUYYY kapan nih mau loh halalin tuh cewek. Ntar keburu di ambil orang loh bos, cocok loh kalian berdua. Satu ganteng satu cantik eh nanti anaknya seperfect apa yak wkwk"

"Kayak.. " -terputus

"Woiiiii, dah lama ya nunggu gue" Sapa Raka dari belakang dengan senyuman tanpa ada rasa bersalah sedikitpun

"Cepet2 gue dah laper tau ga nungguin lo Rak, dasar biang ngaret" Celetuk Veno "gue mau pesen spaghetti bolognese, pancake banana terus jus alpukat, lo kan mau traktir kita rak?"

"Iya venoo, pesen deh sepuas kalian" memang traktiran itu selalu ditunggu-tunggu oleh kaum manapun wkwk "Hai bal, lo juga kok boleh pesen apapun itu" tawar Raka ke Iqbal

"Gue udah makan tadi, paling minuman aja gue mau" Balas Iqbal

"Masss" teriak Veno tak sabaran memanggil pelayan di cafe

"Iya mas pesan apa"

"Kami pesen ini ya" sambil menunjuk satu persatu menu yang sudah mereka bicarakan sedari tadi

"Gue samain aja dgn lo ven" sahut Raka

"Oke ditunggu ya mas" ucap pelayanan lalu berlalu meninggalkan mereka

Hening...

"Ehm, ehm, btw kita mau ngapain si rak disini tumben2an lo kayak gini kesambet apa" si Veno mencoba mencairkan suasana

"Gue mau bilang sesuatu aja si, gue merasa kita kan udah bersahabat dari kelas 10 SMA nih, gue ga mau ada hal yang kita tutupi satu sama lain, lagian kita kan udah lulus dan pilih jalan hidup masing-masing.. Ya gue mau hidup kita aman damai tentram aja si tanpa beban"

"Maksud lo? " timpal Iqbal

"Gini bal, gue udah lama sih sebenernya ngerasain ini sedari kita perpisahan SMA kemarin kan, lo tau lah gue kan suka nya ke Keyla, tapi keknya cinta gue bertepuk sebelah tangan deh bal. Soalnya gue pikir Keyla itu sukanya ke lo"

"Terus" lanjut Veno tak mau kalah

"Gue juga yakin sih kalau Iqbal suka dengan Keyla, jujur aja bal" pinta Raka ke Iqbal

"Ya emang bener" Spontan Veno membalasnya

"Oh.. Jdi bener bal, kata Veno?"

"Gatau gue, lagian itu bukan urusan kalian" Jawab Iqbal sambil berdiri ingin memegang tas nya

"Lo mau kemana bos?" Seru Veno kaget melihat reaksi Iqbal.

"Pulang!"

"Loh, loh.. Makanan belum datang bos"

"Bal, gue mohon sama lo untuk terakhir ini aja untuk jujur ke kita, karna biar ga ada lagi yang tersakiti dan berharap lebih bal kalau semuanya udah jelas" Sergap Raka sambil berdiri memegang pundak Iqbal yang terbilang tinggi darinya

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang