Ana Uhibbuka Fillah

Takdir

Keesokan harinya...
"Hei...!" Panggil Iqbal dari kejauhan

"Gue?" Sahut Keyla heran

Langkah demi langkah kecil Keyla mencoba memberanikan diri untuk mendekati Iqbal

"Ada apa" Spontan jawab Keyla dengan menunduk

"Gak ada uang dibawah!" Cetus Iqbal

"Akh... Sorry, gue gak berani natap Lo"

"Gue bukan hantu woy!"

"Bukan gitu maksud gue bal, karna gue emang pemalu"

Iqbal memalingkan wajahnya

"Maksud lo apa buat diary gitu ha?"

"Hm... Gak ada maksud apa-apa" Jawab Keyla dengan nada tersendat-sendat

"Yakin?, Kok nama gue ada di diary lo"

"Gue cuma iseng kok"

"Ha! Iseng?"

"Iyaa... Gue boring aja gak ada kerjaan ya jadi gue nulis itu"

"Lo tuh gak nyambung banget dah! Gue tuh nanya maksud lo buat diary ada nama gue tuh apa!" Nada tinggi Iqbal terdengar jelas

"Anu... Itu..."

"Sumpah gue kesel banget sama lo! Yang jelas dikit napa sih!"

"Gue suka sama lo bal" Entah ada apa Keyla dengan spontan dan lantangnya menjawab kata-kata tersebut.

"What?" Ucap Iqbal kaget

Terlihat jelas keringat telah keluar di muka mulus nya Keyla, dan nada jantungnya semakin berdetak tak beraturan

"Lupain aja bal, gue mohon"

"Kenapa?"

"Karna gue gak mau jadi perusak hubungan kalian"

"Hubungan apaan!"

"Lo dan Freska gak jadi tunangan gara-gara gue kan"

"Kalo iya emang kenapa?"

Sontak mata yang tak berani menatap Iqbal, langsung menaik dengan spontannya.

"Karna gue? Maksud lo apa bal?" Tanya Keyla sambil berlinang air mata

"Karna gue juga suka sama lo" Jawab Iqbal dengan santainya

"Apa? Gue gak mimpi kan bal?"

"Usah lebay deh jijik gue!"

"Gue gak ngerti bal maksud lo tadi apa??"

"Gue gak suka Freska dan dia juga gue anggap sahabat gue gak lebih"

"Lah terus kenapa lo suka sama gue bal?

"Lo gak perlu tau sekarang, karna gue juga suka sama lo karna hanya sebagai penyemangat hidup gue doang"

"Jadi cuma penyemangat?"

"Iyaa... Dan gue gak tau kedepannya gimana!"

"Gue ikhlas bal jika emang lo gak pilih gue"

"Gue belum bisa terpikir kesana, lagian gue mau kuliah dulu dan mewujudkan impian gue"

"Apapun keputusan lo nanti, gue yakin kok itu adalah yang tepat bagi lo"