HAREM [Hinata × all]

Do you love me? pt. 2

[KageHinaAtsu]
Haikyuu © Harudate Furuichi
WARN : typo, OOC, sho-ai dll

"Kageyama"

"..."

"Hoi ayo latihan" Merasa gemas dengan kekasihnya kini dia menggoyangkan tubuh setter itu pelan.

"Pergilah"

"Eh?" Manik madunya sempat menatap manik kekasihnya sebelum dia benar-benar pergi.

***

"Kau kenapa?"

Hinata yang merasa dipanggil kembali ke aktivitasnya memotong sayuran untuk sarapan. "Ahh gapapa kok"

Sebelum benar-benar pergi pemuda itu masih dapat mendengar samar-samar kalau kekasihnya itu mengaduh kesakitan.

Darah mengalir dari jemarinya yang lentik. Membuat raut wajahnya kini terlihat menyedihkan. Pria itu mengambil beberapa betadine dan mengoleskannya di jemari lentik kekasihnya.

"Cincinmu mana?"

"E-etto.. kulepas karna takutnya waktu cuci piring ntar hilang Tsumu-san"

"Oh" Atsumu masih mengoles betadine di jari kekasihnya- ups atau mungkin istrinya.

"Ga marah kan?"

"Ya nggalah ngapain marah iya kan?"
"Nah ayo kita latihan"

"Haik"

"Oh ya jangan panggil Tsumu-san panggil yang lain, Sho"

"Haik haik Tsum-tsum" Hinata tersenyum manis didepan pria yang sekarang sudah sah menjadi suaminya. Pendamping hidupnya.

"Nah ayo kita ada latihan kan?"

"Hn-hnm ikou"

***

Dalam perjalanan ke tempat latihan mereka berhenti sebentar di dekat taman. Mumpung ada kios yang jual gula kapas.

"Ayo Sho kita masuk"

"Hey hey heyyy-------! Primadona kita udah datang ye gak Sakusa?!"

Sakusa melirik Bokuto yang menyikut pinggang kirinya. Kemudian cepat-cepat mengambil disinfectan untuk menetralisir kuman yang diberi si burhan.

Bokuto menampakkan raut wajah pura-pura mengsedih dengan air mata yang dibuat-buat. Sedangkan dua member lainnya hanya tertawa tertahan terkecuali Oikawa.

Pemuda surai coklat itu yang tertawa lebih keras dari rekannya yang lain. Sebelum seorang pria tua menyuruh mereka untuk pemanasan.

Setelah beberapa menit latihan mereka dibiarkan istirahat kemudian melanjutkan latihan dan pulang.

Dalam perjalanan pulang pasangan suami istri itu berjalan bersisian di malam yang tenang dengan angin sepoi-sepoi membuat rambut kekasihnya si jeruk seperti menari-nari dibawah sinar bulan.

"Apa kita harus pergi ke Tokyo?"

"Tentu! Disana akan ada mamagagak dan papagalak!"