Ea kangen ak ga?"Sampe sini ada yang mau ditanyain?" Tanya Raina setelah melihat jam di tangannya, waktu dia mengajar udah abis.
"Gaada kak!" Teriak anak-anak yang kayaknya masih sekolah dasar itu. Raina mengangguk lalu bangkit, setelah mengucapkan salam perpisahan gadis itu pun keluar dari kelas disusul murid murid lainnya. Raina memang mengajar di salah satu sekolah dasar untuk biaya kuliahnya, berhubung dia salah satu mahasiswi jurusan sastra Indonesia dia pun mengajar Bahasa Indonesia disini.
Baru saja ingin memesan ojek online dirinya dikejutkan dengan kedatangan kekasihnya. Soobin hanya menatap Raina sambil bersandar di pintu mobil. Gadis itu segera menghampiri Soobin.
"Kenapa bin? Tumben kesini ga ngabarin aku dulu?" Tanya Raina, Soobin cuman diem. Pemuda itu menunduk membuat Raina menatapnya heran. Tangan gadis itu terangkat untuk menangkup pipi Soobin.
"Bin?"
Soobin masih diem, oke dari sini Raina udah bisa nebak kalo pacarnya lagi ga baik baik aja. "Kita kerumah aku, nanti kamu cerita semuanya ya?"
Soobin cuman ngangguk, mereka pun masuk ke dalam mobil lalu bergegas ke rumah Raina.
Beberapa menit kemudian mereka pun sampai, Raina dan Soobin langsung masuk ke dalam rumah.
"Eh? Soobin?" Ucap mama Raina. Fyi, Raina ini anak yatim. Ayahnya meninggal karna kecelakaan tunggal pas pulang setelah rapat penting. Hal itu yang bikin Raina ambil keputusan mau kerja sampingan buat biaya kuliahnya walaupun ibunya mampu buat biayain gadis itu tapi Raina tetep kekeuh buat cari uang sendiri.
Ga heran Soobin bulol banget ama Raina. Tipe istri idaman Soobin bgt:(
Soobin mencium tangan ibu Raina. "Iya tante, tante apa kabar?" Tanyanya.
"Baik kok, langsung ke atas aja gih"
Soobin ngangguk, udah biasa Soobin main ke kamar Raina. Ibu Raina juga percaya sama mereka berdua. Lagian Soobin bukan tipikal cowo yang aneh aneh.
Soobin masuk kedalam kamar Raina, terdengar suara shower kamar mandi yang dinyalain yang artinya Raina lagi mandi. Soobin mendudukkan dirinya diatas kasur Raina.
Aroma strawberry di kamar Raina membuat Soobin rilex sedikit. Ga lama Raina keluar dengan baju yang udah dia kenakan.
"mau ngomong apa?"
"Sini dulu deh"
Soobin menepuk tempat disampingnya, Raina nurut aja. Dia duduk di samping Soobin dengan cepat pemuda itu tiduran di pangkuan Raina. Sumpah disaat dia lagi badmood, cara kayak gini tuh ampuh banget. Raina yang peka langsung mengusap rambut Soobin membuat sang empu memejamkan matanya.
"Orang tua aku cerai"
Raut wajah Raina terkejut, gadis itu hanya diam menunggu ucapan Soobin selanjutnya.
"Mereka cerai gitu aja, alasannya karna bisnis. Sumpah kesel banget alasannya ga masuk akal"
"Segampang itu mereka cerai, ga mikirin aku sama sodara sodara aku gimana ntarnya"
Raina menghela napasnya, dia paham apa yang di rasakan Soobjn saat ini. "Aku paham kok, keadaan Nadien sama Kak Seokjin gimana?"
Soobin ngegelengin kepalanya. "aku gatau, aku langsung pergi kesini" ucapnya, dia ganti posisi jadi miring menghadap perut Raina lalu menyembunyikan mukanya ke perut Raina.
"Harusnya kamu jangan gitu bin, disaat saat kayak gini pasti mereka butuh kamu. Apalagi Nadien. Dia pasti butuh sandaran sekarang"
"Abis nenangin diri disini langsung pulang trus temuin Kak Seokjin. Bicarain ini baik baik kedepannya gimana. Jangan gegabah ngambil keputusan"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕊𝕋𝔸ℝ𝕊 | 𝕂𝕀𝕄 𝕊𝕌ℕ𝕆𝕆
Fanfiction"𝐊𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐝𝐢𝐬𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐡 𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐢𝐭 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐛𝐢𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠, 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐦𝐚𝐮 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐚𝐩𝐚?" "𝐥𝐚𝐧𝐠𝐢𝐭" "𝐤𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚?" "𝐤𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐛𝐮𝐭𝐮𝐡 𝐛𝐢𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤...