[ Dua belas ]

525 100 12
                                    

Yang masih stay silahkan acung wkwk
Btw, kalian hebat Engene! Walaupun kita diposisi kedua tapi ini udah sangat sangat bagus! Bangga banget aku jadi Engene gaboong:")))

Oke lanjut aja langsung. Hati hati kalo banyak tipo
Happy reading!


















💫💫💫

"Ngapain kesini?"

Kedua orang yang sedang duduk di kursi itu pun menoleh, Adel bangkit dengan mata yang binar ketika melihat sosok yang sekarang tengah berdiri di hadapannya. Pria paruh baya dengan baju tahanan yang dikenakannya.

"Ayah gapapa?"

"Saya bukan ayah kamu"

Adel tersenyum tipis, sudah biasa dengan nada ketus dari sang ayah. Sedangkan Sunoo, pemuda itu masih setia duduk di kursi sambil melihat interaksi dari sepasang anak dan ayah di depannya. Dia kesini hanya mengantar dan menjaga Adel, selagi masih aman dia akan duduk diam.

Gadis itu mengambil rantang yang ada di atas kursi lalu memberikannya ke sang ayah, senyum manis khasnya masih tetap mengembang di wajah cantiknya. "Ini makanan buat ayah, Adel yang masak sendiri loh"

Pria itu hanya menatap rantang yang di ulurkan kearahnya, tatapannya sangat tidak bersahabat. Hingga detik kemudian ruangan yang dikhususkan untuk menjenguk tahanan itu penuh dengan suara rantang yang di banting keras. Adel terkejut begitupun Sunoo, bahkan polisi yang berjaga langsung ke dalam untuk mengecek apa yang sedang terjadi.

"Gausah basa basi! Kamu seneng kan saya membusuk disini?!" Bentak pria itu, Adel menunduk. Dadanya sesak mendengar bentakkan dari sang ayah. Lagi.

Dia kesini hanya ingin membawakan makanan untuk sang ayah, apa itu salah? Lagipula dia juga sedih ngeliat sang ayah yang merupakan orang tua satu satunya yang dia punya berada di jeruji besi.

"Asal kamu tau! Saya bisa disini itu gara gara kamu! Kalo aja kamu nurut sama saya dan ngikutin perintah saya untuk memuaskan Pak Yeonjun, mana mungkin saya ada disini!"

Mendengar hal itu Sunoo langsung bangkit, berniat untuk memberi pelajaran pada pria di hadapannya. Ucapannya benar benar keterlaluan. Saat hendak melangkah maju tangannya tiba tiba ditahan, Sunoo menoleh mendapati Adel yang menatapnya sambil menggelengkan kepalanya pelan. Meminta agar pemuda itu berhenti.

Sunoo menarik napas panjang lalu membuangnya perlahan, mencoba mengendalikan emosinya yang sudah diubun ubun.

"Dengar, Adel kesini berniat untuk memberikan anda makanan karna dia masih mengakui kalau anda adalah bapak kandungnya. Semua kesialan yang terjadi pada anda semata mata karna diri anda sendiri" Ucapnya sambil menunjuk pria paruh baya yang ada di depannya saat ini.

"Asal anda tahu, saya benar benar menahan diri saya agar tidak menghabisi anda sekarang juga. Mengingat anda adalah ayah kandung dari Adel"

"Anda lebih buruk dari iblis, anda rela menjual anak anda hanya demi keuntungan anda sendiri. Saya jadi mikir kayaknya hanya dengan masuk penjara aja nggak akan membuat anda sadar betapa buruknya anda menjadi seorang ayah. Jujur, saya kalau jadi Adel bakalan malu dan benci punya ayah seperti anda. Kami permisi" Ucap Sunoo kemudian menarik tangan Adel yang masih terisak itu untuk keluar dari kantor polisi tersebut.

Dia pernah bilang, dia gapernah suka kalo ada orang yang dengan beraninya nyakitin Adel walaupun itu orang terdekatnya sekalipun.

Adel masih terisak sambil menundukkan kepalanya, dengan cepat Sunoo langsung memeluk gadis itu agar tenang. Adel membalas pelukan Sunoo tak kalah erat.

𝕊𝕋𝔸ℝ𝕊 | 𝕂𝕀𝕄 𝕊𝕌ℕ𝕆𝕆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang