[ Tiga ]

758 148 32
                                    


Yang masih nunggu work ini coba komen?
Makasih udah nunggu author hehe.
Jangan lupa vote ya gais. Maaf kalo ada typo karna author langsung publish hehe.

Happy reading^_^






💫💫💫

"Aduh"

Adel meringis kala Bu Ratih sang penjaga UKS sekaligus guru Bahasa Inggrisnya itu mulai mengobati lukanya. Ini perih banget serius, bahkan lebih perih daripada kena air pas dia mandi tadi pagi. Seragamnya dia lepas setengah badan, awalnya dia malu tapi karna Bu Ratih memaksa mau ga mau dia lepas seragamnya.

Bu Ratih hanya menghela napasnya pelan.

"Lagian kenapa bisa kayak gini del?"

Fyi, Bu Ratih ini emang deket sama Adel. Guru yang dia cap sebagai guru favoritnya karna sifat bu Ratih yang mirip kayak mamahnya, lembut.

Adel cuman diem aja. Kepalanya sedikit menunduk, dia bingung mau jawab apa.

"Del?"

"Iya bu?"

"Kok diem?"

Adel menggigit bibir bawahnya, mencari alasan yang masuk akal tapi tetep ga ketemu. "Kamu habis dipukulin?"

Adel melotot, masih gamau ngomong lebih. Dia gamau semua orang tahu apa yang dia rasain, lebih tepatnya dia gamau orang mengasihani dia karna apa yang dia alamin.

Gadis itu menundukkan kepalanya hingga bu Ratih selesai mengobatinya. Bu Ratih membereskan peralatannya begitupun juga Adel yang kembali memakai seragamnya, bu Ratih duduk di depan Adel lalu memeluknya. Mengusap kepala Adel lembut, Adel membalas pelukan Bu Ratih dengan erat.

Jujur, perlakuan Bu Ratih bikin dia kangen sama mendiang mamahnya. Dia kangen dipeluk hangat kayak gini hingga ga sadar airmatanya mengalir membasahi baju guru di depannya.

"Siapa yang ngelakuin ini?"

Adel yang masih terisak mulai menarik napasnya dalam lalu membuangnya pelan. Kayaknya ngasih tau ke Bu Ratih ga ada salahnya.

"Ayah" Ucap Adel lirih lalu kembali menangis. Bu Ratih masih setia mengelus kepala gadis itu lembut. Dia merasakan apa yang gadis itu rasakan, dia juga memiliki seorang putri seumuran Adel.

Dia ga nyangka anak seramah dan seceria Adel ngerasain hal seberat ini. Dia masih terlalu rentan karna umurnya yang bisa dibilang masih belia.

"Sunoo tau ga? Kalian deket kan?"

Adel melepaskan pelukannya lalu mengusap airmatanya. Dia menggeleng pelan. "Ga tau dan saya gamau ngasih tau dia. Ibu jangan kasih tau dia dan yang lainnya ya. Cukup ibu aja yang tau"

Bu Ratih mengerutkan alisnya bingung namun detik kemudian wanita itu mengangguk lalu mengelus kepala Adel pelan.

"Makasih ya bu udah ngobatin saya, saya permisi"

Adel mengcup tangan bu Ratih sebagai tanda penghormatan lalu keluar dari UKS, namun saat dirinya baru memegang knop pintu sang guru kembali memanggilnya membuatnya berhenti lalu menoleh.

Terlihat Bu Ratih yang tengah mengepalkan tangannya ke udara, memberi semangat.

"Semangat! Jangan nyerah apalagi ngelakuin hal hal yang aneh. Masih banyak yang sayang sama kamu kok"

Adel mengangguk dengan senyuman manis di wajahnya lalu membuka pintu UKS. Terlihat Sunoo yang masih asyik memainkan gamenya.

Adel duduk di samping pemuda itu membuatnya menoleh sekilas lalu mematikan handphonenya. Menatap gadis itu yang tengah membersihkan seragamnya. "Udah?"

𝕊𝕋𝔸ℝ𝕊 | 𝕂𝕀𝕄 𝕊𝕌ℕ𝕆𝕆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang