10

206 36 0
                                    

Gedung sastra saat itu penuh dengan hiruk-pikuk manusia yang berlalu-lalang berjalan kesana-kemari. Ini memang sudah waktunya istirahat, terlihat sebagian mahasiswa berjalan ke kantin guna mengisi perut mereka yang kelaparan.

Namun lain halnya dengan Kiba dan Ino yang sedari tadi menunggu Hinata menyiapkan bento untuk mereka.

"Tak biasanya membawa empat bento... " ucap Ino kala melihat Hinata kembali memasukan satu bento ke dalam tasnya.

"Kau seperti tidak tahu saja, Pig!" ejek Kiba membuat Ino melebarkan senyumannya.

"Oooooh iya, iya, aku mengerti... " dengan nada halus, Ino mengejek Hinata.

"Jangan mengejekku!!!" Hinata memalingkan badannya, merajuk pada keduanya.

"Yahhh merajuk, gimana dong pig?" Kiba semakin mengejek Hinata, membuat wajah Hinata memerah karena malu dan kesal.

"Wahhh iya nih. Nyonya Namikaze merajuk ~~~"

"Ino-chan!!! Kiba-kun!!! " marah Hinata mencoba menghentikan kejailan sahabatnya.

"Hahhaaaa jangan marah dong~~~" keduanya tertawa, tak mengindahkan raut wajah Hinata yang tertekuk.

"Hinata, kekasih tampanmu memanggil!!"

Keduanya sontak menghentikan tawa kala salah satu mahasiswi berteriak lantang pada Hinata.

Hinata sendiri tak mengindahkan ucapan mahasiswi itu. Dirinya malah menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangannya, malu dengan teriakan yang dilontarkan mahasiswi kelasnya.

Ino kembali tertawa melihat tingkah Hinata. Langkahnya berjalan dan duduk di samping Hinata. Tangannya memeluk Hinata erat.

"Neee Hinata-chanku sedang malu ya~~~" godanya seraya mengeratkan pelukan.

"Jangan menggodaku Ino-chan!!!"

Ino kembali tertawa

"Sudah jangan malu!! Apakah kamu tidak kasihan membuat kekasih tampanmu menunggu hmmm?"

"Hentikan Ino-chan!!! Kami tidak pacaran!!!" sanggah Hinata menatap Ino galak.

"Enggak pacaran kok nempel terus~~"

"Udah-udah jangan godain dia mulu, liat wajahnya udah merah banget... " Kiba ikut menimpali dengan tawanya yang ringan.

"Ishhh kalian nyebelin!!!"

Dengan langkah kesal Hinata mengambil bento yang tadi disimpannya dalam tas, setelahnya berjalan tergesa meninggalkan Kiba dan Ino yang masih menertawakannya.

"Cieeee yang mau ngedate sama ice kampus.... "

"Ehem PJ-nya jangan lupa... "

"Nepel terus kayak cicak cicak di dinding..."

Hinata semakin mempercepat langkahnya kala teman sekelasnya menggoda dan mengejek dirinya.

'Naru-senpai baka!!!' batinnya menggerutu.

Yahhh dua bulan sejak kejadian mobil mogok, keduanya semakin dekat. Saking dekatnya, mahasiswa TOU menganggap keduanya berpacaran.

Padahal hubungan keduanya belum jelas wkwkkk

Naruto pria dingin yang tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya tiba-tiba terlihat begitu peduli dan menaruh minat pada Hinata, tentu saja hal tersebut mengundang warga TOU untuk berspekulasi tentang hubungan keduanya.

Para mahasiswi bahkan menatap Hinata yang mendapat perlakuan lebih dari Naruto. Mereka sangat mengidolakan ice TOU itu, namun si prince ice malah takluk sama cewek biasa-biasa aja kayak Hinata.

Until We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang