5

400 55 6
                                    

"Yak kenapa mobilnya mogok!!!" seorang gadis memukul stir mobilnya kesal.

Hari sudah semakin sore dan langit juga terlihat mendung, menandakan hujan akan segera turun.

Dan di sini, gadis indigo itu terjebak di dalam mobil miliknya yang mogok.

Gadis dengan rambut indigo panjang itu turun dari mobil. Membuka bagasi mobil dan mencoba memperbaiki mobilnya yang mogok.

"Ckkk kenapa susah sih!!!" gadis itu bergumam kesal.

Tes

Tes

Tes

Rintik-rintik hujan mulai turun. Membasahi ai pemilik surai indigo yang masih berusaha memperbaiki mobilnya.

Tes

Tes

Tes

Hujan semakin membesar. Mau tak mau, gadis tersebut berlari menuju pohon yang ada di dekatnya, guna melindungi diri dari air hujan.

Matanya bergulir pada kendaraan yang berlalu lalang di tengah hujan deras. Mencari taksi atau kendaraan umum lainnya yang dapat mengantarnya pulang.

Tubuhnya mulai menggigil. Sejak tiga belas menit yang lalu, tidak ada satupun kendaraan umum yang melewatinya.

"Yak bagaimana caranya aku pulang huhuuu" gadis itu memeluk dirinya sendiri, mencoba menghalau hawa dingin yang menyelimutinya.

"Hinata!!"

"Na-naruto senpai!!"

Gadis bernama Hinata tersebut tersenyum simpul ketika seorang pemuda yang dipanggilnya Naruto memarkirkan motornya di depan Hinata.

"Mobilmu mogok?"

"I-iya"

Naruto membuka jaket kulit yang dipakainya. Kemudian dia memakaikan jaket tersebut pada Hinata.

"Na-naruto senpai?"

"Ayo kita pulang!"

"Ta-tapi mobilku?"

"Biar montir ku yang memperbaikinya nanti. Sebelum hujan semakin deras, aku akan mengantarmu pulang"

Naruto menggenggam tangan Hinata menuju motornya. Hinata menunduk malu. Wajahnya sudah memerah karena diperlakukan lembut oleh Naruto.

'Benarkah ini Naruto-senpai yang dingin?' batinnya kegirangan.

"Ta-tapi... Na-naruto senpai hanya memakai kaus. A-apa tidak dingin?" Tanya Hinata gugup.

"Tidak apa-apa. Ayo!!"

Naruto menuntun Hinata untuk duduk di jok motornya. Setelahnya si pemilik surai kuning membawa tangan Hinata agar melingkar di pinggangnya.

"Di mana rumahmu?" Naruto mulai menghidupkan motornya.

"Di-di a-apartemen Hanami"

"Ahhh masih jauh ternyata. Bagaimana jika kita ke apartemenku saja.
Jaraknya tidak jauh dari sini!"

"Aaaaa...." balas Hinata bingung ingin menjawab apa.

"Dari pada kehujanan lebih lama, sebaiknya kita menunggu hujan reda di apartemenku."

"Ahhh i-iya, terserah Na-naruto senpai"

Hinata semakin merapatkan tubuhnya pada Naruto. Bukan modus, tapi hujan deras membuatnya kedinginan.




Until We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang