"Kau tahu lambang Mawar? Mereka melambangkan keabadian Cinta. Aku ingin Cinta kita abadi seperti lambang Mawar. Dan lavender adalah bunga kesukaanku heheee. Jadi semacam menyelam sambil minum air." gadis itu kembali menatap sang kekasih dengan wajah polosnya.
"Baiklah aku ambil yang ini... "
Beberapa saat kemudian, mereka kembali melanjutkan perjalanannya menuju taman bunga lavender.
____
Hinata tersenyum kala sebuah ingatan melintas di pikirannya. Ia menatap wajah pria yang membawanya ke tempat ini dengan lembut.
Hatinya dengan cepat menghangat ketika melihat pria itu. Jantungnya juga berdebar keras disertai dengan pipi memerah padam.
'Apa ini yang dinamakan cinta?' Batinnya bingung.
Ia langsung menggelengkan kepalanya. Ini bukanlah cinta. Mana mungkin ia mencintai orang yang baru beberapa bulan ini dikenalnya bukan?
Tapi, bukankah ada yang mengatakan cinta itu tidak mengenal waktu? Bisa saja kan dirinya memang mencintai Naruto?!
Hinata kembali menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan pikiran absurd yang hinggap di kepalanya.
"Hinata..." panggil Naruto membuat Hinata kembali pada kesadarannya.
"Ya Naru-kun?"
Wajah Naruto sedikit memerah kala Hinata memanggilnya dengan panggilan itu. Begitupun dengan Hinata, yang memerah karena memanggil nama Naruto dengan mesra.
Mencoba mengambil alih perasaannya, Naruto menggenggam tangan Hinata lembut dan membawanya ke tempat duduk yang tersedia di taman itu.
Tanpa melepaskan tangan Hinata, Naruto menatap lembut kedua manik lavender milik Hinata.
Tangannya mengelus lembut tangan Hinata yang ada di genggamannya.
"Apa aku boleh bertanya sesuatu?" tanyanya tersenyum lebar.
Hinata menganggukkan kepalanya kecil memberi izin pada Naruto untuk bertanya.
"Apa kau tahu Boruto dan Sumire?" tanya Naruto hati-hati.
Hinata tersenyum lembut memandang shapir indah Naruto.
"Tentu saja...
Naru-kun juga begitu bukan?" Hinata melempar senyum manisnya pada Naruto.
"Y-ya... " jawab Naruto gugup melihat senyum gula Hinata.
"La-lalu bagaimana tanggapan mu tentang mereka?"
"Aku tidak tahu...
Hanya saja, sedikit rasa sakit selalu menghantuiku kala mengingat mereka, terlebih itu Boruto-kun.
Aku...
Aku merasa sangat kecewa kala dia melenyapkan nyawanya.
Aku selalu berpikir, apakah memang tidak ada jalan untuk Boruto-kun melindungi Sumire-chan selain dengan melenyapkan dirinya sendiri?

KAMU SEDANG MEMBACA
Until We Meet Again
RandomDisclaimer Masashi Kishimoto NaruHina BoruSumi "Sampai kita bertemu kembali~"