11

391 49 21
                                    

Sorak penonton memenuhi tribun lapangan basket yang saat ini di dominasi oleh perempuan.

Hari ini adalah pertandingan basket antar Tokyo of University melawan Japan University.

Pertandingan basket antar dua kampus ternama ini menjadi topik pembicaraan hangat saat itu. Selain yang mengadakannya adalah dua kampus ternama, juga karena para pemainnya yang para wanita klaim sebagai dewa Yunani yang terkenal dengan ketampanannya.

Oleh karena itu, banyak wanita genit dan centil yang berusaha menarik perhatian para dewa Yunani itu.

Hinata salah satu gadis yang duduk di tribun paling depan mendengus kasar melihat tingkah laku sahabat pirangnya itu.

Jika bukan karena seseorang spesial yang memintanya menonton pertandingan ini, dirinya mana mau berada di tengah-tengah para gadis genit yang mencoba menarik perhatian para pangeran tampan.

Tak berbeda jauh dengan kelakuan sahabat pirangnya yang sedari tadi memanggil nama 'Sasuke' dengan keras.

Ia sendiri tidak tahu jelas sosok seperti apa Sasuke itu hingga digilai sahabat pirangnya ini.

"Kau tak ingin mendukung Naruto-mu?" Tanya Ino tiba-tiba.

"A-apa sihhh!!!" Balas Hinata dengan wajah yang kini memerah.

"Ciee yang malu ~~" Ino semakin menggoda Hinata.

"Ino-chan!!!"

"Ya kan biasanya kau jarang ikutan nonton pertandingan kayak gini... "

"Kan ada Kiba-kun di sana..."

"Alasan!!!!"

"Yak terserah Ino-chan!!!"

Kedua orang itu terus berdebat, mengabaikan orang di sekelilingnya yang menatap mereka dengan delikan tajam karena merasa terganggu.

Beberapa putaran pertandingan sudah terlewati. Hinata meremas tangannya kala angka yang tertera dalam papan informasi itu menampilkan angka yang sama.

Ini adalah pertandingan terakhir, namun diantara kedua kampus itu tidak ada yang, memimpin pertandingan. 

Bahkan sampai akhir pertandingan, angka yang tertera dalam papan informasi itu tetap saja seri. Dewan juri pun dengan terpaksa mengumumkan pertandingan ulang untuk kedua kampus ternama tersebut.

Pertandingan memang selesai. Tapi para gadis belum juga meninggalkan tribun lapangan basket. Mereka masih saja bergosip ria seraya memandang wajah rupawan para pemain yang mengistirahatkan tubuhnya di pinggir lapangan.

Ino membawa -lebih tepatnya menyeret- Hinata menuju lapangan di mana Kiba melambaikan tangannya pada mereka berdua.

"Ino-chan pelan-pelan~~" ucap Hinata mencoba menghentikan langkah besar Ino.

Bukannya menuruti ucapan Hinata, Ino semakin melebarkan langkah kakinya. Membuat Hinata kewalahan menghadapi sahabat barbar-nya itu.

"Bagaimana penampilanku tadi?" Tanya Kiba kepada kedua sahabatnya itu.

"Biasa saja!!" Jawab Ino membuat petir tak kasat mata menyambar Kiba.

"Ino-chan!!" Hinata mencubit kecil pinggang Ino gemas.

"Penampilan Kiba-kun tadi sangat keren!!!" Kini Hinata mengangkat kedua jempolnya pada Kiba.

"Woahhh benarkah..." Hinata menganggukkan kepalanya yakin.

"Huhuuu kau sahabat terbaikku Hinata-chan.

Tidak seperti si pig berambut pirang itu!!!" Jawab Kiba diselingi ejekannya untuk Ino.

Until We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang