Alkisah hidup seonggok anak remaja bernama Yoshino hokuto. Hokuto yang biasa dipanggil Hokuchan ini memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi setinggi halumu untuk bersama dia.
Suatu hari Hokuchan sedang menemani Zin, ibunya ke pasar pagi tapi dia melihat seekor monyet yang memancing rasa ingin tahunya. Hokuto pun memutuskan untuk mengikuti monyet itu saat Zin sibuk ngerumpi di pasar.Hokuto naik angkot untuk mengejar sang monyet. Eh angkotnya malah nyasar dan Hokuto yang gabawa ongkos pun terpaksa diturunkan.
Hokuto bingung dia berada dimana. Karena mengejar monyet dia pun tersesat di tempat antah berantah.
Di sana Hokuto bertemu tuyul kembar yang lagi sibuk ngemil es kiko. Hokuto pun menghampiri kedua makhluk itu.
"Punten mang, Hoku mau nanya ini di mana ya?"
Tuyul yang lebih bulet menoleh. "Bojong gede," ujarnya lalu kembali ngemut es kiko lagi.
"Kak Yama jangan galak-galak," sahut tuyul yang lebih kurus. Namanya Iwaya Shogo.
Merasa dua tuyul itu tidak bisa membantunya Hokuto pun meninggalkan mereka dan mencari bantuan lain.
Kali ini ia terdampar di warung angkringan Mang Kasep. Ia menghampiri sesosok pria berbadan binaragawan yang lagi asyik sebat. Sebenarnya Hoku takut jadi dia coba natap mamang itu aja siapa tau dia peka.
"Kaisei, ada bocil liatin lu tuh," kata sang kawan yang berambut keriting mie kremes.
Hokuto mau nangis ketakutan pas ai badan gede nyamperin dia.
"Ada apa dek? Mau amer?"
Bulu roma Hokuto bergetar. Hampir aja dia ngompol.
"Anu, Hoku mau nanya ini dimana ya?"
Kawan lain yang rambutnya biru pop ice vanilla blue menjawab. "Ini di bojong gede. Adek mau kemana?"
"Hoku mau pulang." Hokuto merengek.
"Mending amer dulu yuk dek." Kaisei menyodorkan sebotol amer oplosan ke arah Hokuto.
Karena takut terjerumus pergaulan tidak baik, Hokuto pun melarikan diri.
Hokuto nangis mau ketemu umi Zin. Dia nyesel terlalu kepo ngikutin monyet sampe nyasar. Tak lama kemudian ada seorang kucing tapi ganteng lewat sambil bawa ikan asin.
"Cil, laper? Mau ikan juga? Kamu nyasar ya?" tanya kucing berwajah datar itu.
"Hoku kau pulang huweee"
Si kucing panik.
"Anjim jangan nangis segala gua cuma nawarin makanan. Tar gua disangka ngapa-ngapain lu. Woi diem babi."
Hokuto pun terdiam.
"Sekarang cerita sebenernya lu kenapa ada disini? Cepet gua udah laper."
"Hokuto nyasar. Gak bisa pulang." Hokuto merengek.
"Oh."
Jujur Hokuto murka mendengar respon si kucing.
"Kok oh doang sih?"
"Ya terus lu maunya gua jawab apa? Luwak white coffee paswordnya. Gitu?"
Hokuto bersiap mewek kembali.
"Iya,iya gua bercanda. Gini aja dah lu cari Bu RT namanya bu Riku. Lu pinjem telepon atau apa kek sama doi. Dahlah gua cabut dulu. Oh ya bilang aja dikasih tau Itsuki." Si kucing berlalu dengan ikan cuwenya.
Seribu abad kemudian Hokuto pun sampai ke rumah bu RT tapi yang bukain pintu suaminya. Katanya namanya RT Njum. Pak Njum pun ngenalin Hoku ke istrinya.
Ibu Riku mau bantuin Hoku asal Hoku mau jadi anak angkatnya sama Pak Njum.
"Yang, kasian nih anak. Kita anterin ke orangtuanya aja ya?"
"Gaboleh. Gausah ngatur lu pendek! Dek Hoku ikut tante aja ya?"
"SIAPA YANG LU SEBUT PENDEK HAH BAGONG?!"
Ya akhirnya ada pertengkaran suami istri gak guna. Hokuto merasa jadi kambing congek jadi dia keluar rumah Bu Riku dan ketemu Itsuki lagi.
"Yoloh kasian lu ye gak bisa pulang. Yaudahlah gua pesenin g0jek aja ya."
Si kucing pun mengeluarkan ponsel bodohnya dan tak lama berselang ada babang ijo datang. Hokuto pun dapat pulang dengan selamat.Ini apa sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUS
FanfictionHumor Garing. Disclaimer: pic source ➡️ pinterest, Work by para dkk. edited by canva