Bab 19

3 4 0
                                    

Setelah pertemuan singkatnya dengan abangnya Aldi, Bulan malah terus memikirkannya. Saking seringnya memikirkan ucapan itu ia lupa kalau ada yang perlu di perhatikan juga, kesehatannya.

Saat ingin mengambil wadah kecil yang berisi obat tiba-tiba ia kehilangan kesadarannya.

Bruk

Tepat saat Bulan pingsan seorang laki-laki masuk dan menghampirinya.
"Lan, kamu denger gak?" ucapnya. Ia pun langsung membawa Bulan ke rumah sakit.

.

.

.

.

.

"sus! Tolong!" teriak Aldi.
Tak lama datanglah beberapa perawat dan membawa brankar.

"tolong, tunggu di luar" ucap suster tersebut dan masuk ke ruang IGD.
Seorang dokter terburu-buru masuk ke ruang Bulan ditangani.

Di dalam ruangan IGD

"cepat pasang oksigen dan infusnya" perintah Namjoon.

20 menit kemudian....

"keluarga nona Bulan" ucap Namjoon sambil membenarkan stetoskop yang ada di lehernya.

"ya, bagaimana keadaan adik saya dok?" tanya Aldi tak sabar.

"mari ke ruangan saya" ucap Namjoon sambil melangkah menuju ruangannya dan diikuti oleh abangnya Bulan dari belakang.

"jadi, saat ini pasien masih baik-baik saja. Tapi lebih baik anda segera membujuk nona Bulan untuk segera melakukan kemoterapi" jelas Namjoon.

Mendengar kemoterapi, Aldi langsung melongo tak percaya. Bagaimana dulu adik sepupunya yang sangat banyak tingkah dan membuat orang tertawa, harus melakukan pengobatan itu, apa penyakit yang diderita adik sepupunya?

"apakah anda belum mengetahui keadaan adik anda ?" tanya Namjoon.

Hanya gelengan yang didapati Namjoon sebagai jawaban.

'sudah ku duga ia tak akan memberitahunya' batin Namjoon.

"Bulan ditemukan pingsan oleh teman ku di dekat makam kedua orang tuanya. Dia dibawa ke rumah sakit, dan sejak itu ia dinyatakan terkena penyakit kanker otak " jelas Namjoon.

Setelah mendengar penjelasan dari Namjoon, Aldi langsung menemui Bulan di ruang rawat.

"bang Aldi?" tanya Bulan.
"gimana udah enakan, ada yang sakit gak? mau dipanggilin dokter?" tanya Aldi khawatir.

"abang kenapa, aku gak papa kok" ucap Bulan.
"kamu, mau ya di kemo" bujuk Aldi.

'oh jadi bang Aldi khawatir, kenapa Namjoon oppa gak ngomong dulu ke aku' batin Bulan.

.

.

.

.

Keadaan hening.

Sampai suara langkah kaki seseorang dan beberapa suara yang Bulan kenal, mungkin.

"hai Bulan, ba-ini siapa?" tanya beberapa pria yang baru saja masuk.

"ah oppa ini kaka sepupu ku, namanya Aldi" ucap Bulan.

"oh kenalkan aku Jimin, ini J-hope, ini Jin,dan ini Jungkook. Senang bertemu dengan mu" ucap Jimin sambil menjabat tangan Aldi.

"perkenalakan Aldi" sahut Aldi sambil tersenyum.

"bagaimana keadaan noona, apa kau sudah merasa baikan. Ku dengar dari Jimin hyung kau pingsan di toilet kampus saat acara wisuda" cerocos Jungkook.
"em, sebe- akh kenapa lagi ya Allah" ucap Bulan sambil mencengkram kepalanya.

Sahabat Sampai Menikah  ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang