Bab 21

2 4 0
                                    


Maaf baru up, karena jiwa mager sedang meronta😁
Selamat menjalankan ibadah puasa para readers!

Happy reading!

Setelah kumpul-kumpul bersama, mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

"Assalamualaikum, bang?" ucap Bulan saat masuk ke rumah.
"kamu mau ketemu abang aku Yoon, bentar ya kayaknya tidur" ucap Bulan sambil berjalan menuju kamar abangnya.

"eh, Lan kenapa?" tanya Aldi yang baru selesai sholat.
"itu bang ada Yoongi, pengen ngomong katanya" ucap Bulan yang menyembulkan kepalanya di pintu kamar Aldi.
"kalo gitu, bikinin minum ya" jar Aldi sambil melipat sejadah dan membenarkan pecinya.

"eh, Yoongi gimana? udah yakin?" tanya Aldi sambil menatap intens manik Yoongi.
Yoongi mengangguk sebagai jawaban.

Tak lama Bulan datang dan meletakan 2 gelas teh es.
"kamu gimana Lan?" tanya Aldi.
Bulan bingung dan menatap seakan bertanya'gimana apanya' pada Aldi.

"kamu siap ga nikah sama dia?" tanya Aldi sambil menatap Bulan.
"n-nikah, emm iya aku mau nikah sama Yoongi" ucap Bulan malu-malu.

"kalo gitu sebagai pengikat kalian ta'aruf dulu. Yoon, ayo kasih cincinnya" ucap Aldi sambil menyenggol Yoongi.

Yoongi pun mengeluarkan sebuah kotak berisi sepasang cincin.
"aku pake sendiri aja  kan belum halal" ucap Bulan sambil memasngkan cincin di jari manisnya.

'ya Allah biarkan aku memakai cincin ini lebih lama lagi bersama imam ku' batin Bulan.

'ya Allah, sembuhkan calon ibu dari anak-anak hamba' batin Yoongi.

Setelah selesai memasng cincin di jari masing-masing. Aldi merasa seperti seorang obat nyamuk.
"yang lain ngontrak, yang lain ngontrak" ucap Aldi yang mengundang gelak tawa dari ketiganya.

'jangan ambil senyumnya ya Allah' batin Aldi sambil menatap Bulan dan Yoongi yang asik tertawa.

"jadi rencananya kalian kapan mau nikah?" tanya Aldi.

"kita nikahnya minggu depan bang, soalnya Tae dan Rini mau nikah minggu ini ya kalo gak salah, iyakan Yoon?" jar Bulan.

"iya bang, mereka mimggu ini jadi kami nyusul deh minggu" jelas Bulan.

.

.

.

.

.

Hari yang ditunggu oleh Rini dan Taehyung tiba. Sesuai rencana mereka semua sudah siap. Kini tinggal menunggu penghulu untuk meresmikannya.

Tak lama penghulu tiba.
"Assalamualaikum, apa semuanya sudah siap? soalnya saya buru-buru" ucap pak penghulu sambil melangkahkan kaki masuk menuju tempat akad.

Setelah Taehyung dan pak penghulu sudah duduk di tempat yang disediakan, Rini datang menggunakan gaun pengantin yang sudah didesain sendiri oleh Taehyung ditemani oleh Bulan sahabatnya.

Setelah Taehyung dan pak penghulu sudah duduk di tempat yang disediakan, Rini datang menggunakan gaun pengantin yang sudah didesain sendiri oleh Taehyung ditemani oleh Bulan sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira-kira gini ya model gaun yang dibikin Taehyung.(mari berhalu 😊)

"sudah Tae" jawab Bulan sambil membenarkan selendang di kepala mereka berdua.

"ini mau diwakili atau bapak dari mempelai wanita?" tanya pak penghulu.
"saya saja pak" ucap abinya Rini.
Mendengar itu penghulu tersebut menganguk sebagai jawaban.

"saya nikahkan dan kawinkan saudara Taehyung bin**** dengan putri saya yang bernama Rini binti***
dengan mahar seperangkat alat sholat dibayar tunai" ucap abi Rini lantang.

"saya terima nikahnya dan kawinnya saudari Rini binti *** dengan mahar tersebut dibayar tunai" sahut Taehyung lantang.

"bagaimana para saksi sah? SAH!" sahut semua yang ada di acara tersebut.

Selesai acara mereka berempat masih berbincang santai sebelum pulang.

"ya ampun Rin kamu cantik banget sih, suka aku ngeliatnya" goda Yoongi.
"hyung, dia udah jadi istriku. Kalo mau manja sama Bulan aja, kan kalian masih pada single" ucap Taehyung sambil tersenyum ke arah Rini.

Di saat temannya asik berbincang, penyakitnya itu kembali berulah.
'jangan sekarang ya Allah' batin Bulan.

Karena tak tahan lagi akhirnya dia pamit pulang. Ia memasang raut wajah yang bisa dibilang senyum bahagia padahal dia sedang menahan sakit.
"aku duluan, Assalamualaikum" ucap Bulan buru-buru.
"Wa'alaikumussalam" ucap mereka bertiga serempak.

.

.

.

.

.

Di jalan, Bulan baru ingat kalau hari ini chekup nya dan menebus obat.

Setibanya di rumah sakit Bulan sudah berjalan sempoyongan menuju ruangan dokternya, Namjoon.

Tapi, kegelapan lebih dulu menguasai.

Ia sadar dari pingsannya dan sudah berada di ruangan Namjoon.
"kau, sudah bangun?" tanya Namjoon.

"hm" jawab Bulan singkat.

"kau ini kenapa selalu terlambat kalau menebus obat untung saja tadi aku melihat mu, kalau tidak kau akan dibawa ke UGD oleh dokter lain" omel Namjoon.
Mendengar omelan Namjoon, Bulan hanya memutar bola matanya malas.

"Namjoon- ssi, apa ada perkembangan tentang kesehatan ku?" tanya Bulan.

"tidak ada, sel kanker mu tumbuh sangat cepat. Tapi kau bisa memperlambat pertumbuhannya dengan kemoterapi" ucap Namjoon meyakinkan.

"apa efeknya?" tanya Bulan yang menatap ke arah jendela.

"kau akan mengalami mual, bahkan muntah dan kau akan merasakan semua tubuhmu sakit dan perlahan rambutmu akan rontok"ucap Namjoon lesu.

"kalau begitu aku tidak mau dikemo dan biarkan aku melakukan rawat jalan seperti biasanya" ucap Bulan sambil bangkit dari brankar dan hampir mencabut paksa infusnya.

"biar aku yang lepaskan" jar Yoongi.
"Yoon, kenapa kau ada di sini?" tanya Bulan panik.

"aku hanya ingin tahu kondisi mu karena kau tak akan pernah bercerita pada ku. Soal kemoterapi, Namjoon aku serahkan pada mu pastikan dia tak pernah melewatkannya" ujar Yoongi yang menempel plester untuk menutup luka bekas jarum infus di tangan Bulan.

"baik em, kau boleh memanggilku hyung" potong Yoongi.

"kau mau pulang kan, ayo biar ku antar agar aku sekalian mengadukan kenakalan calon ku ini pada kaka nya" jar Yoongi sampai tersenyum jahil pada Bulan.

Setelah itu mereka pamit pada Namjoon untuk pulang.

.

.

.

.

.

Setelah mereka pulang Namjoon langsung duduk di depan meja kerjanya sambil mencari kontak seseorang.

"Jin hyung, ada yang ingin ku katakan pada mu"

"ada apa Joon?"

Alhamdulillah bisa up lagi.
Maaf kalau gak nyambung.
Semoga tetap suka.
Jangan lupa voment.
See you!

Sahabat Sampai Menikah  ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang