3/10

1.8K 373 43
                                    

Mari coret kata "senang" yang aku ucapkan di chapter sebelumnya.

Yah, mungkin memang senang sih karena nanti aku bisa bertemu para tokoh yang ada di manga ini. Todoroki Shouto, misalnya. Ah, dia adalah cinta pertamaku di manga ini ngomong-ngomong. Oke, itu tidak penting. Jangan sampai melenceng dari tujuan awalku saat berharap masuk ke dunia ini.

Tujuanku tentu saja untuk mengubah nasib tragis yang menimpa karakter jahat favoritku, Shigaraki Tomura. Berat rasanya mengatakan bahwa dia jahat, meskipun itu kenyataan. Tapi tetap saja, awalnya Tomura atau Tenko kan tidak jahat. Semua ini gara-gara All For One!

Pengen tak hiiiiiiiiiiiih rasanya!

Baiklah. Dunia ini jelas berbeda dengan dunia asalku, jadi aku harus berhati-hati. Aku tidak bisa lagi menyumpah serapahi si tua bangka botak itu dengan terang-terangan. Jika dia tahu, nyawaku bisa melayang. Ngeri juga si All For One ini. Jika kusenggol, mungkin aku bakal dibacok. Bagaimana pun juga aku harus menjaga keselamatan si [Full Name] yang kurasuki tubuhnya ini. Terlebih, gadis 19 tahun ini quirkless. Iya, [Full Name] ini tidak punya keunikan. Pekerjaan juga, dia tidak punya. Kasihan ya? Tapi tenang saja, [Full Name]. Selama ada aku, kau tidak akan mati kelaparan. Tentu saja tidak akan, karena yang ada di tubuhmu sekarang adalah aku! Hahaha

Oke, pertama-tama aku harus mencaritahu dimana rumah keluarga Shimura. Yang aku tahu, rumah Tenko terletak di Musutafu. Dan untungnya, aku terdampar di kota itu sekarang. Jika aku tidak salah mengira, di tahun ini Tenko berusia 5 tahun kan? Ku harap Quirk-nya belum muncul, dan aku belum terlambat untuk menyelamatkannya.

Bruk!

Saat aku terhanyut dalam pikiranku, tanpa sadar aku menabrak seseorang hingga orang itu jatuh terduduk di trotoar. Ah, ternyata itu anak-anak.

"Maaf, aku melamun. Kau tidak apa-apa?" Aku mengulurkan tanganku dan membantu anak itu berdiri. Wajahnya tidak bisa kulihat dengan jelas karena kepalanya terus tertunduk sejak tadi. Anak itu memiliki rambut berwarna hitam legam dan ada tahi lalat di bawah bibir sebelah kanannya.

Tunggu! Tahi lalat itu agak familiar.

Aku berjongkok untuk menyamakan tinggiku dengan anak itu. "Hey, kau baik-baik saja?"

Anak itu mengangguk, "Aku tidak apa-apa. Maaf menabrakmu, Kakak."

Saat anak itu mendongak, aku bisa melihat iris matanya yang berwarna abu-abu. Aku tersentak. Apakah dia ....

"Siapa namamu, adik kecil?" Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulutku.

Anak itu terdiam beberapa saat sebelum menjawab dengan pelan, "Shimura ... Tenko."

Ah, jadi benar anak ini adalah Shimura Tenko yang aku cari? Baru saja aku memikirkan bagaimana caranya menemukan Tenko, tapi sekarang orang yang aku cari tengah berdiri di depanku.

Apakah ini takdir? Jika iya, sungguh takdir yang menyenangkan.

"Kenapa kau berjalan sendirian seperti ini?"

"Aku sedang main Pahlawan dan Penjahat bersama teman-temanku di taman, tapi tiba-tiba saja mereka harus pulang," jawab Tenko sedih.

"Mereka meninggalkanmu sendirian?"

Tenko mengangguk menjawab pertanyaanku.

"Mungkin seharusnya kau juga pulang. Hari sudah mulai sore. Ibumu bisa khawatir kalau kau belum pulang juga." Tanganku bergerak untuk mengelus kepalanya. "Mau aku antar pulang?"

Aku tersenyum manis saat Tenko menatapku dengan mata bulatnya. Semoga Ibunya tidak melarang Tenko untuk berbicara dengan orang asing, apalagi menunjukkan rumahnya pada mereka. Karena jika iya, bagaimana aku tau tempat tinggalnya nanti?

Ayo katakan IYA agar aku tau di mana rumahmu, anak manis.

Entah Tenko mendengar suara hatiku atau tidak, tapi anak itu menganggukkan kepalanya.

Yes!

Menyelamatkan Penjahat || Shigaraki Tomura x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang