Menyelamatkan Penjahat || Shigaraki Tomura x Reader

8/10

Aku benar-benar tidak mengerti.

Jika memang tugasku sudah selesai disini, kenapa aku tidak bisa kembali ke dunia asalku? Kenapa aku masih terjebak di dunia ini? Di dalam tubuh [Full Name] ini? Apakah masih ada yang harus aku lakukan? Tapi alasanku datang kesini adalah Tenko. Dan pemilik nama itu sudah pergi entah kemana.

Ini bahkan sudah 12 tahun berlalu. 12 lho, 12!

12 tahun aku terjebak di dunia ini tanpa bisa kembali ke dunia asalku. Aku bahkan bertanya-tanya, jika aku yang asli memang sudah mati, apakah akan ada yang menemukan jasadku disana? Aku tinggal sendirian di apartemen. Semua pintu dan jendela terkunci saat itu. Ngeri rasanya membayangkan aku mati tanpa diketahui oleh siapapun.

Karena tidak bisa kembali, alhasil aku harus tetap hidup disini sebagai [Full Name]. Oh iya, umurku sekarang 31 tahun. Meski sudah kepala tiga, anehnya wajah [Full Name] tidak berubah sedikitpun. Masih terlihat seperti gadis belasan tahun. Tidak ada keriput maupun tanda penuaan lainnya di wajah ini. Aku jadi bertanya-tanya, apakah tubuh yang kurasuki ini memiliki kemampuan seperti Tsunade yang ada di anime Naruto? Apa ya namanya? Kekuatan pengendalian chakra? Bakugo? Eh? Bakugo atau Byakugou ya?

Aish, terserahlah mau yang mana. Aku tidak peduli.

Sekedar informasi, aku bukan lagi pengangguran sekarang. Aku bekerja sebagai kasir di sebuah fashion store yang ada di mall ternama di Musutafu. Tolong jangan bertanya apakah aku sudah menikah atau belum. Terima kasih.

"[Name], boleh aku bertanya sesuatu?"

Ah, itu adalah rekan kerjaku. Namanya Haruka. Bukan Haruka Nanase ya, karena temanku ini perempuan. Usianya 20 tahun. Kadang aku merasa dia malah seperti adikku dibandingkan temanku.

Aku hanya bergumam menanggapi pertanyaannya.

"Apa rahasia cantikmu?"

Hmmm, sudah kuduga pertanyaan ini lagi yang keluar darinya.

"Sudah kubilang itu susuk, 'kan?" jawabku asal. Bisa kulihat Haruka yang kini menatapku dengan kesal.

"Jangan bohong!"

"Aku tidak bohong~~"

"Kau bohong!"

"Tidak~~"

"Bohong!"

"Tidak."

"Bohong!"

"Tid-...."

Kalimatku tersendat di tenggorokan saat iris mataku menangkap siluet seseorang yang sangat familiar baru saja melintas di depan toko kami.

Rambut biru muda itu terlihat tidak asing bagiku.

Apakah mungkin dia .....

Seolah tubuhku bergerak dengan sendirinya, aku langsung berlari keluar untuk mengejar orang itu ; mengabaikan Haruka yang terus memanggil namaku di belakang sana.

Karena suara Haruka itu cempreng dan melengking, otomatis teriakannya tersebut berhasil mengundang perhatian banyak orang. Termasuk orang yang sedang aku kejar saat ini.

Orang yang kukejar ternyata mengenakan seragam Yuuei, sebuah sekolah Pahlawan yang terkenal itu.

Saat orang itu berbalik, aku bersumpah jantungku hampir keluar dari tempatnya.

Aku tidak salah lihat, 'kan?

Orang itu ... Tenko?

Shimura Tenko?

Kurasa bukan hanya aku yang terkejut. Karena aku juga bisa melihat manik semerah darah itu membulat saat mata kami bertatapan.

Tenko

Aku tidak bisa menahan air mata ini untuk tidak menetes.

Tenko-ku sudah bukan anak-anak lagi.

Tenko-ku ada disini.

Dan dia baik-baik saja.

Sungguh, tidak ada yang lebih membahagiakan daripada pertemuan kami saat ini.