"Aku tidak tahu, mengapa saat aku kenal denganmu, aku menjadi begitu terobsesi untuk lebih tau tentang dirimu "~ Desita
🌸🌸🌸
Semenjak mendengar kalau Riu dulunya adalah anak yang pintar, hal itu membuat Desita terus saja kepikiran hingga ia mulai menggali informasi tentang Riu di masa lalu .
"Kita ngapain di perpus sih Des? tumben banget kamu ke perpus bukannya ke kantin" ujar Kana yang kini terbaring bosan di pangkuan Aleta yang juga sedang duduk di kursi panjang perpustakaan. Sedangkan Desita kini sedang menelusuri rak demi rak buku.
"Kalau kalian laper, kalian tinggalin aku disini sendirian ngak papa kok, aku lagi nyari biodata kelasnya Riu soalnya!" ucapan Desita itu membuat Kana bangkit dari pembaringannya.
"Buat apa?" kini Aleta yang berbicara dan mendapat anggukan penasaran juga dari Kana.
"Nyari asal SMP nya Riu!" jawab Desita.
"Lah,emangnya kamu ngak tahu ya? Riu kan dulunya satu sekolah sama Adnan!" perkataan Kana itu membuat Desita menghentikan pencariannya lalu ia mendekati Kana dan juga Aleta.
"Maksud kamu SMP MAHESA? SMP yang isinya cowok sama cewek jenius itu??" Desita lalu duduk di sebelah Kana dan Kana pun mengangguk membenarkan.
"Aleta aja udah tahu, iya kan let?" Aleta kemudian mengangguk membenarkan.
"Kok kalian ngak ngasih tahu aku sihh!" ujar Desita menatap kedua sahabatnya itu.
"Kamunya aja yang ngak nanya ke kita!" setelah mendengar perkataan Kana itu Desita lalu beranjak dari duduknya kemudian melangkah pergi.
"Eh, mau kemana?" tanya Aleta.
"Ketemu Riu!" jawab Desita dan kemudian ia pun menghilang dari pandangan kedua temannya.
Sedangkan Aleta dan Kana hanya bisa mendesah pelan melihat tingkah Desita itu.
"Semenjak Desita kenal Riu, dia sekarang jarang banget sama kita ya let! " ujar Kana dengan masih menatap pintu keluar perpus yang baru saja di lewati oleh Desita.
"Jangan-jangan dia naksir kali sama Riu!" perkataan Aleta itu mendapat tatapan tak biasa dari Kana.
"Ngak mungkin Desita suka sama berandalan kayak dia, selera Desita kan dari dulu masih Adnan!" jawaban Kana itu membuat Aleta mengangguk kan kepalanya, menyingkirkan fikiran bodoh bahwa Desita menyukai sosok Riu.
"Tapi aku jadi heran, Riu si peringkat terakhir itu, kenapa dulu bisa sekolah di SMP MAHESA? bahkan sepupuku yang notabene bocah pinter aja, ngak bisa masuk gara-gara ngak lolos seleksinya yang katanya ketat itu!" tambah Aleta.
Kana yang mendengar perkataan Aleta itu pun seketika mengetuk kepala Aleta dengan buku yang ada di dekatnya.
"Kamu gimana sih? kayak begitu aja dipikirin? ya jelas-jelas dia pake uang lah, secara mama dan papanya kan orang kaya, masukkin Riu ke sekolah kayak gitu bagi mereka mah, Kecil!" Kana menjentikkan jarinya sedangkan Aleta hanya mengangguk paham.
"Udah lah, kita malah jadi ngomongin Riu kan! mending kita ke kantin! perutku udah keroyokkan minta di isi nih!" Kana lalu berdiri kemudian ia menarik Aleta keluar dari ruang perpustakaan menuju ke kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandalan Galaksi ( END )
Teen FictionDesita adalah gadis biasa di antara remaja seusianya. Wajahnya standar, nilai ulangannya pun selalu pas-pas an. Tapi,itu semua tak menghalangi Desita untuk menyukai seorang laki-laki tampan nan pintar di sekolahnya.Adnan. Walaupun, Desita juga men...