"kok bisa kalah sih?!" gumam aerin sambil menangis karena kalah dalam lomba.
gadis itu bahkan gak mau makan dan hanya duduk di tangga selama jam istirahat. "apa usaha gua masih kurang?--"
"jo aerin!" suara itu memecahkan lamunan aerin. "gua cariin lo daritadi. lo gapapa?"
"kim doyoung?". aerin langsung memalingkan mukanya, "kok lo tahu gua disini?"
"kita udah pacaran 2 tahun. pasti gua tahu kebiasaan lo" jawab doyoung lalu duduk di sebelah aerin.
"terus lo ngapain kesini?" tanya aerin. "kan lo bukan cowok gua lagi..."
"mau omelin lo!" interupsi doyoung. "dari dulu gua udah sering bilang, kurangi karakter ambis lo itu!"
aerin menundukkan kepalanya, sementara doyoung melanjutkan ocehannya.
"menang kalah itu wajar. lagipula lo juga udah berusaha keras kan? itu sudah luar biasa, jo aerin"
aerin berusaha menahan air matanya di depan doyoung. gadis itu tidak mau menangis di depan mantannya itu. doyoung peka akan hal itu.
tangan laki-laki itu terangkat seperti ingin memeluk aerin. tapi doyoung sadar. kini dia bukan siapa-siapa bagi aerin. dia juga gak ada hak untuk memeluknya lagi seperti dulu.
akhirnya, doyoung menghela nafas panjang, mengurungkan niatnya lalu berdiri, "gua bakal pura-pura gak tahu. jadi nangis aja"
doyoung meletakkan sebungkus roti diatas tangan mantannya itu,
"tapi setidaknya lo gak boleh sakit. jadi lo tetap harus makan" ucap doyoung sebelum akhirnya dia pergi dari sana.
tak lupa, ada sticky notes yang tertempel diatas bungkus roti itu.
...
"bahkan matahari tetap akan terbit walau harus melewati malam yang panjang"
-doy-...
"ternyata dia masih perhatian kayak dulu" gumam aerin tersenyum simpul.
walau nyebelin dan suka ngegombal, tapi doyoung itu orangnya sangat perhatian.
terkadang perhatiannya itu, membuat aerin jadi kangen sama kenangan bersama doy-nya itu.
•mantan•
KAMU SEDANG MEMBACA
mantan , kim doyoung✔
Fanfic[COMPLETE]✔ ❦padahal sudah putus, tapi kim doyoung masih terus ngegombalin mantannya❦ - hareunable, 2021🍄