Drive Thru (End)

13.

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

Hotel bintang ⭐⭐⭐⭐⭐⭐ President suit room ...

disinilah mereka berdua berada, Jasmine benar benar bingung bagaimana lepas dari boss fans berat Jihan yang otoriter, pria itu membawanya lebih tepatnya memaksanya datang kesana,

saat ini mereka duduk berhadapan di sofa dengan tiga buah barang, sepasang sepatu cantiknya, sebuah kunci mobil, dan sebuah tas kecil yang berisi souvenir pernikahan Raymond dan Jinnie,

.

"Ehmmm ... Aku hanya mengembalikan kunci mobil dan tas, sedangkan sepatunya ...

aku tidak akan mengembalikannya"

.

"Ta tapi pak ... itukan sepatu perempuan ..."

.

"Sepatu ini dibelikan Hobi kan ?" tanya Yongki

.

"Iya pak, mmm kok bapak tau ?"

.

"Merknya adalah merk boutique langganan Hobi, aku sudah membelikan raket tennis Hobi, harga lebih mahal dari sepatumu ..."

.

"Haaaah ... lebih mahal dari tujuh belas juta ...? "

.

"Biasa aja Minie ... hari senin kau berikan padanya dan setelah itu jangan terima apapun lagi darinya ..."

.

"Iiih ... bapak ... kok jadi otoriter sama posesif gitu ?

saya bukan apa apa bapak ya ...!!!

dan saya ga mau di atur atur gitu ..." Jasmine berteriak marah, dia berdiri bertolak pinggang dengan bibir yang maju beberapa senti,

sayangnya Yongki tidak melihat Jasmine sedang marah, dia menatap gadis itu dengan menahan tawa, membuat Jasmine makin meradang,

.

"Pak ... aku serius ... Aku ga becanda kalo aku ga suka di atur kaya gitu"

.

"Ok ok ... sesukamu lah ..."

.

"Udah permisi ... " Jasmine balik badan dengan cepat sedikit kehilangan keseimbangan dan terjerembab lagi di sofa,

Yongki dengan sigap membangunkan wanita, tangannya merengkuh pinggang Jasmine dengan lembut,

.

"Hati hati Minie ... "

.

"Lepasin aku ... aku mau pulang ... gegara bapak aku ketinggalan kereta"

.