26

1.1K 130 7
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

Jasmine berlari kesana kemari mencari pakaian, merias wajahnya meskipun hanya dengan lipcare, setelah itu duduk menggenggam ponselnya kuat kuat,

bibirnya tidak henti merapalkan makian sambil menyungging senyum manis,

.

"Dasar posesif ... aku kan mau temenin makan pak Hobi ... uuuuh nyebelin banget siih 😌☺️🤭 "

bahkan setelah sepuluh menit ponselnya masih hening dia mulai menurunkan sudut bibirnya, bibirnya maju setiap dua menit dia menghempaskan punggung pada sofa empuk di belakangnya,

.

"Ck ... boongin aja ...

katanya otw 🧐😒

tapi sampe sekarang belom dateng juga 😒😤

Boong ... Iiih ... Kessseeeellll "

.

.

Ting tong ...

.

Lihat saja bagaimana sensor motorik dan sensorik Jasmine sangat tidak sinkron,

saat bibir penuhnya memaki, berbeda dengan matanya berbinar penuh harap, begitu pula saat telinganya mendengar bel apartementnya berbunyi,

bibirnya semakin maju, berkejaran dengan senyuman bahagia, dia berlari hingga jari kelingking terantuk di pinggiran meja,

Jasmine terjungkal, menangis mengusap usap kelingking mungilnya dan menuju pintu dengan tertatih,

saat pintu terbuka dia masih dengan wajah menderita dan airmata yang meleleh ...

.

"Kamu kenapa ?"

.

"Gara gara abang ini ... aku buru buru lari buat bukain pintu, kelingking aku kena kaki meja ... 😭😭😭"

.

"Mata kau kau taro dimana memangnya ... ?"

.

"Astagaaa ... belum juga jadian udah maen mata mataan ... ga ada sayang sayangan ... gimana kalo udah kawin ???"

.

Drive Thru (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang