Drive Thru (End)

23.

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

Sapta tidak lagi berharap malam panas bersama Jihan,

pertama karena laporan dari Han gadak memecah konsentrasinya, menurunkan enam puluh persen hasratnya, ditambah pemikiran bahwa Jihan mungkin sudah siap dengan pengaman yang dia beli di sorongmart ... dia tidak akan menutup mata pada kenyataan itu ...

Sesuatu yang tidak Sapta ketahui bahwa Jihan sedang berputar perlahan di kaca besar wastafel dan bangga pada kemolekan tubuhnya.

.

Sapta merasa perlu untuk mencuci wajahnya karena dia merasa harum susu Jihan masih melekat di bibir dan otaknya, pria itu sungguh tidak memperhitungkan jika ternyata ada seorang gadis yang sekitar satu jam lalu menolak keras memakai lingerie yang dibelinya limited edition di situs online ...

Gadis itu terkejut, matanya bulat berkaliau tangannya menekuk ditengah dada, dan satu tangan berpegang pada wastafel seolah menahan diri saking terkejutnya,

sama terkejutnya dengan Sapta yang hasratnya nyaris sampai batas aman tapi kembali terpompa naik melihat pemandangan yang beberapa jam lalu begitu di impikannya ...

.

"Eeemmm ... tolong tutup pintunya pak ... maaf tadi saya cuma ... " 😨😰

.

"Kau sempurna Jihan Kania ... "

.

.

.

Saat tidak ada lagi kata yang bisa melukiskan betapa indahnya seorang Jihan Kania ...

Sapta menatap lekat dengan pupil mata membesar tenggorokannya kering saat berucap, hingga hanya serak basah dan berat yang terdengar pada rungu sang gadis ...

dalam satu titik mereka menatap pada tatapan yang sama sama mendamba, mengikis jarak dan menyatu dalam kata terlena,

keduanya terlena ...

dengan pasrah Jihan membiarkan Sapta mengambil alih tubuh dan jiwanya menikmati tiap detik berlalu dengan sentuhan lembut dan kasar secara acak, desahan dan geraman dalam irama khas bercinta.

.

"Udaaaah pak ... nnngggg ... udahaaan ... udah cape ... "

.

"Daddy ..."

.

"nnnnggghhh dadddddy  ... "

.

Hghghg ...

.

Nnnnggghhh ...

.

Menuju puncak setelah berkali kali dan ini adalah yang pamungkas pada dini hari ini ...

Hentakan kasar disertai bunyi kulit lembab beradu keras, juga decit ranjang luas yang untuk beberapa waktu menjadi saksi dari malam liar keduanya ...