Aku memandang keluar jendela. Suasana matahari terbit yang menyejukkan. Aku melihat kesampingku, Veli masih tidur.
'Dasar kebo. Tidur mulu!' Pikirku dalam hati.
Tiba tiba mataku tertuju pada hujan salju putih disebelah kastil terlarang. Tanpa pikir 2 kali aku pergi diam diam dan pergi kesana. Tampak air terjun yang membeku. Indah.
Aku melipat sikuku dan meletakannya dipagar pembatas. Sangat sejuk dan hangat..
..........
"Apa kau tidak bohong?!"
DUG! Sikuku terpeleset. Aku terbangun. Aku lupa kalau tempat ini bersebelahan langsung dengan kastil tersebut. Dan suara Raja terlarang (disebut begitu karena namanya tidak diketahui) menggelegar. Aku hanya menguping pembicaraan.
"I, iya Raja! Pelindung udara menyerap sihir 2 penyihir! Mungkin ke 2 penyihir itu ingin menyelamatkan penyihir sandraan kita!"
Aku tertegun. Apa yang mereka bicarakan itu Star?
"Bisa saja Tuan!"
"Cepat cari tau keberadaan mereka!"
Aku yang kaget itu spontan berlari untuk memberi tau Veli dan Storm. Tapi saat hendak aku mau berbalik, salah satu penjaga Raja sudah ada dibelakangku.
"Mau kemana kau penyihir kecil? Biar aku tunjukkan jalannya!"
Ia tersenyum sinis dan menggenggam lenganku.
"Lepas!"
Aku meronta, tapi dia kini menahanku menggunakan jala listrik.
"LEPASSS! AKU BUKAN IKANN!!!"
aku semakin meronta.
Lalu dia mengambil sebuah remote control dan menekan sebuah tombol besar berwarna merah.
Bzztt... Bzzzzttt......
Listrik dinyalakan membuatku kesetrum hebat.
Tiba tiba aku mengingat gelang pemberian Storm. Dan mem
*kilasBalik
"Woy! Sebelom tidur, nih! Gw kasih gelang emergency!"
"Buat apaan?"
"Buat souvenir. Ya buat jaga jaga lah! Otak lo dipake dong Vel! Kalau yang satu dalam bahaya, tekan tombol yang ini."
Aku dan Veli hanya mengangguk.*Storm Pov
Aku duduk termenung. Adek gw hilang karena taruhan bodoh dan berada di tempat konyol ini. Untunya yang mencarinya bukan gw sendirian, tapi Ada juga 2 orang cewek. Yang 1 bawel minta ampun, yang satunya lagi alim. Pagi pagi begini rasanya beda dari di Bumi.
Cklek.
Gw tadinya pengen ngebangunin ke-2 cewek itu, tapi gw mendapati Veli doang.
"Woy! Bangun!"
masih ga bangun juga nih anak!
"Kebo! Bangun kebo!"
Ck! Masih ga bangun juga! Padahal gw udah pukul kepalanya pake bantal. Terus gw punya ide.
"Milly! Jangan bunuh Veli! Kasihan Veli!!!"
Teriakku sambil berakting mengerang sedih.
"A, APA? MILLY!!! AMPUNNN..."
Tiba tiba dia terbangun dan berdiri sambil berteriak kayak gitu.
"Bwahahahahahahaha!!!! Kenapa lo! Hahahahaha!!!"
Dia tersadar dan memukuliku dengan bantal aku masih memegangi perutku.
"Ah! Iseng banget sih lo!"
"Eh, woless.. btw, Milly kemana?"
BIP
BIP
BIP
"Bunyi paan tuh?"
"Itu bunyi gelang emergency gw. Milly dalam bahaya!"
Gw mengotak ngatik gelang tersebut agar dapat memvideo call dalam bentuk hologram.
"Eh..? Storm? Itu lo?""Milly! Lo dimana?!"
"Gw ketangkep dan ada dipenjara bawah tanahnya! Tadi gw kw air terjun beku sebelah.... sorry..."
"Tunggu aja Milly, lo cari akal biar bisa kabur. Nanti malem, mereka ngeluarin semua penjaga kedepan kastil, jadi lo keluar malem lewat belakang. Ok?"
"Ok deh.. nanti gw coba. Thanks ya"
Aku mematikannya.
"Heloww? Storm! Gw sarapan dulu kali!"
"Buat sendiri aja! Kan yang diserap sihir sihir penting. Jadi lo masih bisa bikin sihir makan!"
Ck ck ck... nih cewek makin bawel aja tiap detik!
--makan-mandi--
"Dah selesai belom? Lama banget sih! Durasi woy!" Tanyaku lagi untuk ke 1000 kalinya.
"Nih, dah selesai! Bajunya bagus bagus semua! Kan gw susah milih!"
Ya ampun! Kalau dia bukan temen adek gw, udah gw jadiin makan malem gw kali!
"Ayo ikutin gw! Jangan keluyuran!"
Dengan sebal dia menurut.
*Veli pov
'Ini cowok kayak bos aja! Gw kan bukan pembantunya yang bisa disuruh suruh!'
Aku memperhatikanny dari belakang.
'Gw kerjain aja nih cowok!' Gw masuk kehutam tapi masih ngikutin arahnya, dan gw masih bisa ngeliat dia.
Ah! Ga peka banget! Udah 25 menit dia masih ga sadar kalo aku tuh hilang! Lalu gw dapet ide yang seru.
"Kyaaa!! Storm!! Tolong!"
Seruku. Ia mulai mencari asal suara. O, ow.. dia makin deket. Kalo gw ketahuan cuma bercanda, gw bisa dijadiin makan malemnya!
Akhirnya aku terus berlari sambil berteriak tolong sesekali.
Brug!
Aku menabrak seseorang.
Brug!
Storm nabrak gw.
Saat gw mendongak..
"Kyaaa! Lepasss!!"
Itu penjaga kastil! Ia menangkapku dalam jala listrik. Storm pun dilakukan hal yang sama.
Bzzztt..
1 setruman cukup membuat kami berdua pingsan.
..............
"Iya iya! Gw tau kalo tindakan gw bodoh. Tapi diem bisa kan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wizard
Fantasyketika aku mengucapkan janji, ternyata itu bukan janji biasa. dengan entengnya gw melangar janji tersebut dan membuat sahabatku menghilang secara ajaib. setelah satu minggu kehilangannya, aku memutuskan pergi ke rumahnya dan menemukan sebuah buku ma...