"kenapa bin?"
changbin yang tadinya mau keluar kamar hyunsuk jadi terdiam ngebelakangin pemilik kamar yang udah rebahan lagi natap kosong langit langit kamar,
"lo pasti ngelindur den, cepet tidur." ucapnya ke hyunsuk dan bersiap buat keluar,
"kenapa kita gak bisa, kenapa gue gak bisa bin?"
changbin membeku di belakang pintu tangannya megang handle tapi gak di buka, tiba tiba changbin migraine, kenapa hyunsuk harus bahas hal hal seperti ini di saat seperti ini?
"gue lagi males bahas ini den, nanti aj-"
"kapan bin, sampe gue beneran di nikahin sama yunar?"
sekarang hyunsuk duduk, changbin masih berdiri ngebelakangin dia, suasana mendadak berat, changbin ngehela nafas dan nurunin tangan dari pegangan pintu.
"den,"
"apalagi? kalo lo mau bilang bahas ini nanti, lo yakin di saat itu gue masih bisa berontak kaya saat ini? apa lo yakin nanti di saat lo udah mau bahas ini semuanya belum terlambat?"
"bin,"
changbin mau banget nahan emosi, tapi yang di hadapi gak semudah itu buat hatinya yang lemah, sekuat apapun dia berusaha buat pertahanin, kalau udah di hadepin sama waktu dan tempat kaya gini, terlebih sama sosok raden adipati jayabrata yang gak sebecanda biasanya.
changbin sadar ini semua emang gak seharusnya di perpanjang sampai sejauh ini, cuma emang hatinya masih pertimbangin banyak hal saja,
gak semudah itu bagi changbin,
"dua minggu lagi gue sidang skripsi, setelah itu udah gak ada lagi kesempatan, tolong bin,"
di dalam ruangan berhias warna ungu itu changbin menemukan seberapa frustasi sosok hyunsuk saat ini, natap dirinya yang bergeming dengan raut serius dan putus asa yang bercampur jadi satu sukses ngehantam pertahanan changbin buat ngga peduliin omongan hyunsuk,
"kalo gitu jangan berontak, lo gak harus nolak, nikahin aja yunar, gue-"
"gue aja gak tega sama diri gue sendiri satu tahun ke depan kalau harus nikahin perempuan yang gak gue cintain, apa lo tega biarin gue nikah sama orang yang jelas jelas gak gue mau, bin?" hyunsuk tanya gitu dengan kedua mata yang menatap serius,
sukses ngehantam telak hati changbin yang meringis sendiri liat seberapa kukuh hyunsuk sama seberapa besar rasa yang dia punya.
"gue gak peduli seberapa besar tantangan dan halangan di hadapan gue, asal orang yang nemenin gue susah seneng itu 'lo, rabin." ucap hyunsuk kemudian,
gak biarin changbin ngomong,
"gue gak akan bahagia kalo bener bener nikah sama yunar, ya gue bisa tapi yakin gak akan bisa menuhin kewajiban jadi suami yang baik dan benar karena emang yang gue mau itu bukan yunar. tapi orang lain, tolong, percaya sama gue."
tolong, tolong banget, changbin mau meninggal aja lah,
sejujurnya jujurnya, changbin ngga akan pernah sanggup kalau di hadapkan sama posisi seperti ini, changbin gak akan siap terlebih harus membahas perosalan yang bakal jadi cikal bakal masa depan nya kelak
kalo di pikir pikir permasalahan changbin ini emang lumayan berat, tapi kalo gak di pikirin masalah ini bisa menjadi semakin berat nantinya,
changbin gak boleh terus terusan sembunyi di balik stigma stigma yang bikin dia enggan untuk melakukan dan memutuskan sesuatu hal, termasuk menggangtung kejelasan antara dirinya dengan hyunsuk selama kurang lebih dua tahun sejak hyunsuk menyatakan keseriusan nya sama changbin,
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Sandi [Straykids ft. Treasure]
Fanfictiondua puluh pribadi berbeda tinggal di bawah atap yang sama. berbagi asa, cita dan rasa. dari bobrok kids, bengekers, sobat sambat, ambyarable people, panas, dingin, adem, anyep pun ada. they're having a great stay in kost sandi! pernah di : #1 on #ko...