haruto kepikiran sama persoalan yang gak sengaja kebahas ketika dia di rumah ibunya bareng junkyu kemarin.
/flashback
siang kemarin haruto sama junkyu berangkat naik mobilnya junkyu yang kebetulan belum di balikin, perjalanan cuma satu setengah jam dan sesampainya di rumah, haruto temu kangen sama sang ibu, ibu hana lingga binara-wanita berusia pertengahan kepala tiga itu nyambut putranya dengan tangis.
seperti biasa ketika haruto pulang, bedanya sekarang tangisnya bersambut pelukan, biasanya haruto bakal langsung menuju kamar dan gak balik lagi selain untuk kembali ke kosan, tapi hari ini haruto memeluk dan berlutut di depan sang ibu yang bertahta di atas sofs ruang tengah rumahnya.
"ibuk, maafin damar ya? damar jarang pulang, hiks.. maafin buk, damar janji ngga akan marah sama ibuk lagi, hiks.." bersatu sama isak tangis haruto ngucapin segenap maaf yang selama ini selalu mengganjal dalam hatinya.
karena tumpukan amarah yang dia pendam untuk sang ibu, haruto jadi lupa kewajiban dia untuk mencintai wanita yang sudah melahirkan dia itu.
"engga apa sayangnya ibuk, jangan nangis nak.. ibuk ngga pernah mempermasalahkan kemarahan damar, ibuk mengerti, damar jelas sakit hati.. maaf ibuk engga mampu memertahankan ayah untuk tetap tinggal di sisi damar.." ucap sang ibu bikin hati haruto makin sakit.
haruto kian erat menggenggam kedua tangan ibunya, masalah utama hanya karena hati anak anak nya haruto yang ngga sanggup menerima perpisahan kedua orang tuanya itu. sampai menyalahkan keadaan, haruto terlalu marah sama takdir dan lupa menyadarai kalo semua tentu terjadi di sertai alasan tersendiri,
"maafin ya buk, setelah ini damar ngga akan menyalahkan ibuk lagi, damar ngerti pasti selama ini ibuk tersiksa sendiri dan damar malah marah sama ibuk.. hiks, harusnya damar dampingin ibuk," ucapnya penuh sesal,
"engga apa sayang, lupakan semua yang lalu, sekarang damar fokus sama hari esok yang harus jauh lebih baik, hm? sayangnya ibuk fokus sekolah, jadi anak baik ya? buat ibuk sama ayah bangga," kata ibu haruto sambil menangkup wajahnya dan menatap teduh kedua mata yang berair.
pada akhirnya, haruto berhasil damai sama hatinya, beruntung kata kata junkyu sempat terucap sebelum sampai di rumah, meski sempat bikin hatinya sakit tapi bersyukur abangnya itu bisa melunakan kebekuan di sudut hatinya.
junkyu bilang, "apapun yang udah terjadi itu semua udah di gariskan sama yang kuasa, dam. gue paham lo sakit hati tapi disini yang sakit bukan cuma lo doang, ibuk sama ayah lo juga sakit, bahkan mungkin jauh lebih sakit. makanya mereka pilih jalan masing masing, karena bahagia gak harus selalu bersama, dan selalu bersama itu gak selalu menjamin kebahagiaan, damar."
"suatu hari lo bakal ngerti kenapa ibuk lo memilih mengiyakan ajakan ayah lo untuk berpisah. lagipula, apapun keadaannya, hari ini lo masih bernafas dan itu berkat kekuatan ibuk lo, paham? beliau tetep kerja keras buat menuhin tanggungjawabnya terhadap lo bahkan di saat dirinya sakit, gak seharusnya lo berlarut dalam kemarahan, damar, minta maaf sebelum terlambat." dan begitulah mengapa saat ini haruto ngerasa jauh lebih lega, masuk kamar setelah sang ibu minta dia berberes dan ngajak junkyu ibadah karena memang udah waktunya.
ibadahnya kali ini di pimpin sama junkyu, setelahnya mereka makan siang bareng di ruang makan megah rumah keluarga lingga.
ibu hana seorang yang pekerja keras, sama kaya putranya, haruto. beliau masih sanggup menjalankan perusahaan, tinggal di rumah besar bareng mbok sama pak supir.
haruto bersyukur bisa menyadari kesalahannya lebih cepat dan bisa bayar banyak waktunya yang terbuang untuk nyimpan amarah selama ini mulai sekarang.
jadi pas siang berganti sore, haruto nyamperin junkyu yang lagi duduk di balkon kamar haruto sambil ngopi dan main hp.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Sandi [Straykids ft. Treasure]
Fanfictiondua puluh pribadi berbeda tinggal di bawah atap yang sama. berbagi asa, cita dan rasa. dari bobrok kids, bengekers, sobat sambat, ambyarable people, panas, dingin, adem, anyep pun ada. they're having a great stay in kost sandi! pernah di : #1 on #ko...