pagi pagi ketika sahi berniat bangunin wawan untuk ikut gotong royong harus di kagetkan sama suhu tubuh si dede yang tinggi. langsunglah dia gercep bangunin yang emang minta di bangunin dulu, supaya semua bangun dan bisa bagi bagi tugas.
pada akhirnya gak semua penghuni bisa ikutan, hyunsuk sama changbin jelas absen karena bahkan mereka udah berangkat ke rumah orang tua changbin subuh tadi. sementara ternyata doyoung juga sakit, demam cukup tinggi yang bikin beberapa orang jadi panik.
"besok mereka udah mulai ujian lagi, gimana dong ini?" sahi khawatir aja kalau wawan nanti harus ulangan susulan kan gak tega.
apalagi doyoung yang harus ujian kelulusan, aduh auto panik dah itu yang tua tua.
sementara yang berangkat gotong royong penghuni minus asahi, yedam sama jeongin.
sisanya, mashiho sama jisung bantu minho di masak masak untuk acara selepas gotong royong, sementara bujang bujang sisanya pembersihan.
tim perawat dadakan agak hectic manggilin pak mantri biar mau di bawa ke kost barang setengah jam aja buat periksa keadaan wawan sama doyoung.
"untung masih pagi, pak mantri mau nih," kata jeongin yang bertugas telepon mantrinya.
yedam langsung bergerak tancap gas jemput pak mantri di rumah beliau langsung.
sampai pada pukul sembilan, pak mantri kasih resep obat yang harus di beli di apotek karna pak mantri gak bawa obat obatan apapun. beruntungnya lagi pak mantri menggratiskan biaya pemeriksaan atas dasar iba, katanya kasihan anak anak kost kalau di suruh bayar. jadi pak mantri ikhlas.
yedam keluar lagi, anter pak mantri sepulangnya dia ke apotek tebus obat obatan sesuai resep untuk wawan dan doyoung.
gak lupa beliin bubur ayam di pengkolan buat sarapannya mereka.
entah kenapa rasanya seperti panik banget, gak terlalu tapi khawatir, doyoung sakit sementara besok dia harus ujian nasional dan itu artinya dia harus belajar dengan kondisi sakit atau kalau gak dia harus ujian susulan, itu bakal bikin lebih ribet lagi.
"sini gue siapin buburnya, lo tolong benerin kompresnya angga ya," jeongin rebut bungkusan berisi bubur di tangan yedam, sementara setelahnya pergi ke dapur.
yedam masuk kamar angga, dapetin anak itu bergelung di dalam selimut lapis tiga, sejatinya selimut doyoung satu doang, tipis. dua lainnya itu selimut subsidi dari kamar sebelah alias haruto sama jeongwoo.
"lo kedinginan?" tanya yedam kala dia menyentuh leher doyoung dan anak keliatan kaget.
doyoung menggigil bahkan, tapi masih sanggup senyum, "nggak apa apa kok bang, gue cuma—"
"lo demam tinggi, apa yang nggak apa apa?" tanya yedam, sembari memeras kain kompres sebelum akhirnya dia letakin di dahi doyoung.
muka yedam keliatan serius banget, kaya yang khawatir sekali. hati doyoung jadi merasa hangat di balik dingin yang bikin dia menggigil ini.
"kalau lo nggak apa apa ya nggak akan sampai pake selimut tiga lapis gini, angga.." kata yedam, seraya benerin letak selimut sampai bener bener memerangkap tubuh doyoung.
bahkan sampai dia tahan dengan lengan, supaya selimut melekat di tubuh doyoung, supaya ga ada sedikitpun rasa dingin masuk lewat celah yang ada.
"apa gue peluk aja biar gak kedinginan?" celetuk yedam bikin doyoung kaget, auto menggeleng.
"nggak!" katanya.
'nggak akan sehat buat keadaan jantung gue bang!' batin doyoung berteriak.
tapi yedam malah terus mengusap selimut yang bikin dia bisa rasain hangat di dalam sana.
"ngegas banget, padahal cuma bercanda." kata yedam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Sandi [Straykids ft. Treasure]
Fanfictiondua puluh pribadi berbeda tinggal di bawah atap yang sama. berbagi asa, cita dan rasa. dari bobrok kids, bengekers, sobat sambat, ambyarable people, panas, dingin, adem, anyep pun ada. they're having a great stay in kost sandi! pernah di : #1 on #ko...